Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gadis Lainnya

8 Januari 2018   19:18 Diperbarui: 8 Januari 2018   19:25 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia gadis baik
masih belia dan apik.
Ia suka membelai
yang mendua rupa helai.

Ia serupa petaka angkara
merajut nasib sebatang kara.
Selempit kata ia ucap patah
dalam rupa pepatah.

Seperti lengkungan alisnya
selalu tanda tanya
katanya tiada yang abadi
selain ketika ia dalam semadi

Hujan turun lagi
menjelang usai sabdanya dibagi
Ia menunduk menanduk
kedua telapak tangannya; tersengguk_

Malang, 19:06
8/1/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun