Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dia Seorang Ibu

22 Desember 2017   22:44 Diperbarui: 22 Desember 2017   23:41 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku menyaksikan
di depan gang
yang bertuliskan
angka dua belas
memelas murung
wajah seorang gadis tujuh puluh tahun

ia berdiri di sana
mengawasi anak-anak bercerita
tentang cita-cita
yang masih samar.

Lalu datang lagi
seorang gadis lain
ia bertanya dari masa lalu
apakah ia seorang ibu?

Sejenak di sini
keduanya diam mematung
mencoba menelusuri kembali
gang yang menuntun keduanya
ke lorong kecil
di belakang pundak

setelah sekian diam
keduanya berbalik menatap
dunia di depan mata
sambil mengucap,
"yah, aku seorang ibu"

sejak itu
aku telah jatuh cinta
kepada seorang gadis tujuh puluh tahun itu;
gadis tujuh puluh tahun kami


dan di dalam diamku
dengan berbesar hati
kuucap selamat
sepenuh hati_

Malang, 22 Desember 2017
22:12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun