Mohon tunggu...
Elma Georgiana
Elma Georgiana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Selamat membaca teman-teman:)

Selanjutnya

Tutup

Nature

6 Gunung Api Erupsi Diwaktu Bersamaan

20 April 2020   12:32 Diperbarui: 20 April 2020   14:06 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia yang berada dalam kondisi waspada pada masa Covid-19 ini justru semakin waspada setelah adanya erupsi dari enam gunung api di Indonesia. Dikutip dari kumparan.com, Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak gunung merapi yang aktif karena melewati jalur Cincin Api Pasifik atau yang dikenal sebagai "Ring of Fire". Gunung merapi tersebut erupsi dalam waktu yang hampir  bersamaan pada sabtu (11/4) lalu. Dilansir dari cnnindonesia.com, sebelumnya situs ESDM menyebutkan enam gunung di Indonesia yaitu Gunung Kerinci (Pulau Sumatera), Gunung Krakatau (Selat Sunda), Gunung Merapi dan Semeru (Pulau Jawa), serta Gunung Ibu dan Dukono (Maluku) meletus dalam waktu yang hampir bersamaan pada sabtu subuh lalu. 

Ahli vulkanologi sekaligus mantan Kepala Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono menilai bahwa fenomena letusan enam gunung api tersebut hanyalah sebuah kebetulan dan tidak ada keterkaitan antar gunung dalam fenomena tersebut. 

"Menurut saya tidak ada kaitannya, dan bisa diartikan hanya kebetulan saja" kata Surono saat dihubungi oleh tim cnnindonesia.

Surono juga mengatakan bahwa letusan dari satu gunung tidak akan mempengaruhi gunung lain untuk 'ikut' meletus. ia juga menekankan bahwa setiap gunung merapi memiliki mekanisme yang berbeda-beda walaupun berada pada jalur cincin api yang sama. 

"Pada dasarnya gunung merapi itu tidak seperti virus menular, satu kena maka semuanya ketularan. Itu semua tergantung mekanismenya sendiri-sendiri. " ungkap Surono. 

Ia juga mengatakan bahwa letusan-letusan gunung yang terjadi selama beberapa hari terakhir tidak perlu membuat masyarakat panik sebab tingkat letusan tersebut tidak membahayakan. Surono memberi contoh Gunung Anak Krakatau. Jika meletus pun hanya berupa letusan kecil agar gunung tersebut tumbuh menjadi besar. Hanya saja menurut dia yang harus diwaspadai bukan letusan Gunung Anak Krakatau melainkan longsorannya yang akan jatuh kelaut berpotensi menyebabkan tsunami seperti pada 2018 silam.

Lebih lanjut, Surono menambahkan bahwa dari hasil pengamatannya gunung api di Indonesia beberapa waktu terakhir ini beraktivitas dengan normal dan tenang, sehingga masyarakat tidak perlu panik dan khawatir.

"So far so good lah, dan menurut saya ini saat masa tenang gunung api, tidak perlu dicurigai." kata Surono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun