Mohon tunggu...
Gea Arintia
Gea Arintia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu Mahasiswa S1 Perbankan Syariah di UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyelaraskan Bisnis, Lingkungan, dan Etika: Prinsip dan Teori Komperensif

12 September 2024   01:12 Diperbarui: 12 September 2024   01:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Transparasi : Pelaporan terbuka tentang praktik dan dampak bisnis.

4. Inovasi berkelanjutan : Mengembangkan produk ramah lingkungan, mengurangi limbah.

5. Tata kelola bertanggung jawab : Integrasi keberlanjutan dalam pengambilan keputusan.

6. Kemitraan : Kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk isu keberlanjutan.

7. Akuntabilitas jangka panjang : Menetapkan dan melacak tujuan keberlanjutan.

8. Pendidikan : Meningkatkan kesadaran tentang isu keberlanjutan.

9. Keseimbangan kepentingan : Menyeimbangkan kebutuhan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.

10. Penilaian dampak holistik : Mempertimbangkan dampak langsung dan tidak langsung dari operasi.

Menerapkan etika dalam bisnis berkelanjutan bukan hanya mematuhi peraturan, tetapi juga tentang secara proaktif mencari cara untuk memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan sambil tetap menjalankan bisnis yang menguntungkan. Mengintegrasikan etika ke dalam bisnis berkelanjutan berarti memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Misalnya, perusahaan harus memastikan bahwa sumber daya yang digunakan dalam produksi tidak merusak ekosistem atau meminggirkan komunitas lokal.

Membangun Model Bisnis Berkelanjutan

Untuk menyelaraskan bisnis, lingkungan, dan etika perusahaan perlu mengadopsi pendekatan holistik yang menggabungkan  prinsip-prinsip bisnis dengan teori lingkungan dan pertimbangan etis. Beberapa langkah konkret meliputi :

  • Mengintegrasikan praktik ramah lingkungan ke dalam rantai pasokan.
  • Memprioritaskan inovasi berkelanjutan dalam desain produk dan layanan.
  • Menerapkan transparasi dan akuntabilitas dalam pelaporan dampak lingkungan.
  • Melibatkan pemangku kepentingan untuk memastikan keputusan yang diambil mencermikan kebutuhan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun