Mohon tunggu...
GEA ALIAJANAH
GEA ALIAJANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Mengembangkan Keterampilan Abad 21, Nilai Pancasila, dan Pendidikan Merdeka melalui Gotong Royong

21 Mei 2024   19:30 Diperbarui: 22 Mei 2024   09:59 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Belajar Gaya Belajar Auditori dengan Lagu/Tepuk (Dokumentasi Pribadi)

Produk Belajar Gaya Belajar Auditori dengan Lagu/Tepuk (Dokumentasi Pribadi)
Produk Belajar Gaya Belajar Auditori dengan Lagu/Tepuk (Dokumentasi Pribadi)

Produk Belajar Gaya Belajar Kinestetik dengan Drama (Dokumentasi Pribadi)
Produk Belajar Gaya Belajar Kinestetik dengan Drama (Dokumentasi Pribadi)

Gotong royong juga merupakan bentuk dialog karya yang perlu dihidupi dalam tradisi komunitas lokal untuk merealisasikan ke-Bhineka Tunggal Ika-an yang dijiwai nilai-nilai Pancasila. Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghormatan terhadap martabat manusia menggerakkan gotong royong, menciptakan ruang dialogis yang dihayati dalam tradisi gotong royong. Ini menjadi paradigma penanaman kultural damai dalam kehidupan berbangsa yang cocok dalam konteks kehidupan berbangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika, seperti di Indonesia.

Peserta didik terlihat sangat antusias dan bahagia karena diberi kebebasan dalam menuangkan kreativitas dan minat dalam belajar dengan tepuk tangan/dokpri
Peserta didik terlihat sangat antusias dan bahagia karena diberi kebebasan dalam menuangkan kreativitas dan minat dalam belajar dengan tepuk tangan/dokpri

Anak-anak terlihat sangat senang dan antusias dengan pembelajaran yang mereka jalani. Pembelajaran ini benar-benar mencerminkan prinsip pendidikan yang memerdekakan, di mana setiap peserta didik diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka dalam belajar. Dengan pendekatan yang interaktif dan kreatif, mereka tidak hanya belajar dengan lebih mudah tetapi juga menikmati setiap prosesnya. Melalui kebebasan ini, pemahaman mereka terhadap materi semakin mendalam dan bermakna, menunjukkan bahwa ketika peserta didik diberi ruang untuk berkreasi dan berpartisipasi aktif, potensi mereka dapat berkembang secara maksimal. 

"Pembelajaran hari ini senang, asik, dan seru sekali", ucap seluruh peserta didik kelas IVA ketika guru melakukan refleksi pembelajaran.

Dalam proses pendidikan ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik menemukan cara-cara untuk menerapkan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan yang inklusif, kolaboratif, dan berpusat pada peserta didik, diharapkan tujuan pembelajaran yang mencakup pemahaman mendalam tentang gotong royong dan penerapan nilai-nilai Pancasila dapat tercapai dengan baik. Ini akan membentuk Profil Pelajar Pancasila yang memiliki karakter, kompetensi, dan literasi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan abad ke-21.

Berikut Video Pembelajaran Berdiferensiasi:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun