PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP PERILAKU REMAJA
- Dengan diciptakannya teknologi kini dapat membuat hidup manusia menjadi semakin efisien dan nyaman. Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga dapat membuat hampir tidak ada kehidupan manusia yang bebas dari penggunaannya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan pertukaran informasi menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini bisa dikatakan bahwa perkembangan teknologi komunikasi menjadi sangat penting.
- Komputer dan internet merupakan salah satu wadah dari berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Berkembang atau majunya teknologi juga dapat memberi banyak kemudahan dan manfaat yang dapat diambil. Sebagai pengguna teknologi informasi dan komunikasi, kini dibuktikan bahwa kehidupan tidak lepas dari peran teknologi informasi. Dengan demikian, contoh dari perkembangan teknologi yang bergaram salah satunya ialah media sosial [1].
- Sosial media merupakan suatu platform  yang berfokus pada suatu eksistensi pengguna dengan cara memfasilitasi pengguna dalam melakukan aktivitas ataupun berkolaborasi. Media sosial juga dapat memungkinkan orang berinteraksi, bekerja sama, berbagi, dan membangun hubungan sosial virtual [2]. Perkembangan teknologi seperti sosial media menyebabkan terjadinya perubahan secara cepat di mana saja. Sedikit demi sedikit, sosial media membawa penggunanya ke suatu pola budaya yang baru dan membawa pengaruh terhadap perilaku penggunanya.
- Namun, seiring perkembangannya sosial media kini memberikan banyak pengaruh yang dialami. Tidak satu atau dua pengguna sosial media yang memiliki kebiasaan memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam sosial media pun semua kalangan atau semua pengguna bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa adanya rasa khawatir. Karena dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan tindak kejahatan. Khususnya remaja, dalam perkembangannya terus berusaha mencari identitasnya dengan cara bergaul dengan teman sebayanya. Namun, saat ini, remaja sering dianggap lebih keren dan gaul jika mereka aktif di media sosial. Mereka yang tidak menggunakan media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas pengaruh sosial media terhadap remaja, baik dari segi positif maupun negatif.
- Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati langsung situasi atau kegiatan di lingkungan kehidupan sehari-hari. Tempat pengamatan yang dapat dijadikan sebagai objek observasi ialah seperti rumah, coffeeshop, kampus, dan lain sebagainya untuk dilakukan pengamatan mengenai pengaruh penggunaan sosial media terhadap perilaku remaja.
- Studi pustaka yang akan dilakukan untuk menyusun makalah ini ialah mencari informasi yang berasal dari buku-buku, jurnal, artikel, dan yang akan membahas terkait penelitian tentang pengaruh penggunaan sosial media terhadap perilaku remaja.
- Â Menurut Guinta and John dalam R. Yasin, media sosial kini sudah menjadi media yang paling mendominasi dalam memberikan informasi terkini tentang kehidupan masyarakat. Setiap orang yang menggunakan media sosial dapat terhubung dengan orang lain di internet melalui aplikasi seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, dan lainnya. Remaja sekarang dapat mengakses media sosial. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 terhadap lebih dari 2,000 remaja berusia 13 hingga 17 tahun menemukan bahwa 92 persen remaja menggunakan jejaring sosial juga di internet secara teratur, dan hampir 25 persen melaporkan penggunaan harian. Salah satu perbedaan utama antara penggunaan media sosial orang dewasa dan remaja adalah bahwa orang dewasa biasanya menggunakannya untuk tetap terkini dan terhubung dengan teman dekat, sedangkan remaja menggunakannya untuk tujuan lain [3].
- Semakin pesatnya perkembangan teknologi, penggunaan sosial media dapat menimbulkan banyak pengaruh yang terjadi terhadap perilaku remaja, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pesatnya perkembangan internat dan munculnya jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, Tiktok, dan lain sebagainya, penggunaan jejaring tersebut dapat dinikmati dengan waktu yang singkat sehingga massa lainnya yang telah lampau menjadi tidak terpaikan masyarakat apalagi dikalangan remaja. Munculnya jejaring sosial media tersebut tentu ada beberapa faktor dan alasan yang dapat mempengaruhi penggunanya seperti dapat memudahkan dalam penyebaran informasi dan menerima informasi dengan cepat.
- Namun dibalik segala kemajuan itu, sosial media sangat berpengaruh dalam perubahan gaya hidup seseorang saat ini. Pengaruh tersebut dapat disadari maupun tidak disadari di kehidupan mereka. Banyak masyarakat berasalan bahwa menggunakan sosial media dapat menjadi lebih efektif, efisien, dan nyaman dalam melakukan interaksi baik dengan teman dekat maupun teman yang jauh letak geografisnya. Namun, dibalik semua itu, sosial media juga dapat menjadi bumerang bagi penggunanya sendiri. Oleh karena itu, dalam menggunakan sosial media yang bijak, maka diperlukan kesadaran yang penuh.
- Adapun uraian pengaruh sosial media terhadap perilaku remaja, antara lain:
Pengaruh Positif Sosial Media terhadap Perilaku Remaja
- Keterampilan Sosial dan Komunikasi
- Dengan adanya sosial media, kalangan remaja mendapatkan kesempatan untuk melakukan interaksi dari berbagai background, sehingga hal ini dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dan memperluas jaringan sosial dengan cara berkomunikasi melalui pesan teks, video call, atau komentar. Hal ini lah yang dapat berpengaruh bagi remaja untuk beradaptasi dengan gaya komunikasi.
- Akses Informasi dan Pembelajaran
- Sosial media dapat membantu remaja dalam mengakses berbagai konten edukatif, seperti tutorial, artikel, jurnal, dan juga melakukan diskusi terkait topik-topik yang mereka minati. Hal tersebut dapat membantu remaja dalam memperluas ilmu pengetahuan diluar pembelajaran formal di sekolah.
- Menumbuhkan Kreativitas dan Ekspresi Diri
- Remaja memanfaatkan sosial media untuk berekspresi secara kreatif. Mereka memiliki kemampuan untuk membuat dan menyebarkan karya seni, musik, video, atau tulisan. Remaja dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan mereka dengan platform seperti Instagram dan TikTok, di mana mereka dapat menunjukkan bakat mereka dan menerima umpan balik yang positif.
- Mendukung Aktivisme Sosial
Banyak remaja menggunakan sosial media untuk mendukung gerakan sosial, politik, atau lingkungan. Sosial media memberi mereka kekuatan untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan mengajak orang lain untuk bergabung dalam gerakan sosial yang mereka yakini. Mereka juga dapat menyuarakan pendapat mereka, berbagi informasi tentang masalah penting, atau mengatur kegiatan untuk perubahan sosial melalui platform ini.
Pengaruh Negatif Sosial Media terhadap Perilaku Remaja
- Meningkatnya Rasa Cemas dan Depresi
Dampak sosial media yang banyak dibicarakan pada remaja ialah masalah kesehatan mental. Tidak sedikit remaja yang merasa tertekan untuk tampil dengan sempurna di depan publik, hal ini menyebabkan remaja merasa timbul rasa cemas dan tidak percaya atau tidak puas dengan dirinya sendiri. Rasa cemas dan depresi tersebut juga dapat membandingkan diri merekan dengan standar kecantikan atau gaya hidup yang ditampilkan oleh orang lain di sosial medianya masing-masing yang tidak selalu mencerminkan kehidupan nyatanya.
- Cyberbullying
Banyak peluang yang terjadi pada sosial media sekarang ini, contohnya ialah perundungan online (cyberbullying). Remaja yang menjadi korban cyberbullying dapat merasa cemas, atau bahkan depresi. Seseorang tanpa identitas atau identitas tertetup yang diberikan oleh internet merasa bahwa dirinya bebas untuk menyebar komentar negatif atau menghina orang lain tanpa takut dikenali atau dihukum.
- Ketergantungan dan Kecanduan
Kecanduan sosial media dapat terjadi karena penggunaan sosial media yang berlebihan. Remaja mungkin merasa harus selalu terhubung atau memeriksa notifikasi mereka; ini dapat mengganggu waktu belajar, interaksi sosial di dunia nyata, atau bahkan tidur mereka. Gangguan mental, gangguan konsentrasi, dan masalah pengelolaan waktu dapat disebabkan oleh ketergantungan pada sosial media.
- Penyebaran Informasi yang salah atau Hoax
Informasi yang salah atau hoaks yang beredar di sosial media sangat berbahaya bagi remaja, terutama mereka yang sedang mencari identitas dan pengetahuan. Berita palsu dapat memengaruhi cara mereka melihat masalah atau bahkan berperilaku dalam kehidupan nyata. Remaja lebih rentan terhadap dampak karena tidak memiliki kemampuan untuk memverifikasi informasi.
- Perubahan dalam Perilaku Sosial
Penggunaan sosial media yang berlebihan dapat mengurangi interaksi sosial langsung di dunia nyata atau dikehidupan sehari-hari. Remaja yang lebih banyak berkomunikasi melalui platform sosial media mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain secara langsung, yang dimana hal ini dapet mempengaruhi kemampuan mereka dalam membangun hubungan sosial yang sehat.
Â
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa media sosial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku remaja di era digital ini. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana remaja menggunakan dan menyikapi media sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Dari sisi positif, media sosial telah menjadi sarana yang efektif bagi remaja untuk:
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dalam lingkup yang lebih luas
- Mengakses berbagai informasi dan pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan diri
- Mengekspresikan kreativitas dan bakat melalui berbagai platform digital
- Membangun jaringan pertemanan dan komunitas yang sesuai dengan minat mereka
Namun demikian, terdapat beberapa dampak negatif yang perlu menjadi perhatian, antara lain:
- Kecenderungan kecanduan media sosial yang dapat mengganggu aktivitas belajar dan kehidupan sosial secara langsung
- Munculnya perilaku konsumtif akibat terpapar berbagai konten komersial dan lifestyle
- Risiko cyberbullying dan penyalahgunaan data pribadi
- Menurunnya kemampuan berinteraksi secara langsung dalam dunia nyata
Untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, diperlukan peran aktif dari berbagai pihak, terutama:
- Orang tua dalam mengawasi dan membimbing penggunaan media sosial
- Sekolah dalam memberikan edukasi tentang literasi digital
- Pemerintah dalam membuat regulasi yang melindungi pengguna media sosial di kalangan remaja
- Remaja sendiri dalam mengembangkan kesadaran dan kedewasaan digital
Media sosial telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan remaja modern. Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana membangun kesadaran dan keterampilan remaja dalam memanfaatkan media sosial secara bijak, sehingga dapat mengambil manfaat positifnya sambil meminimalisir dampak negatifnya. Diperlukan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan digital yang sehat dan mendukung tumbuh kembang remaja secara optimal.
Saran
- Peningkatan Pendidikan dan Literasi Digital
Remaja perlu diberikan pendidikan tentang literasi digital untuk memahami dampak positif dan negatif dari media sosial. Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara menggunakan media sosial secara bijak, mereka dapat meminimalisir dampak negatif dan memanfaatkan media sosial dengan lebih produktif. - Penyuluhan kepada Orang Tua dan Pendidik
Orang tua dan pendidik sebaiknya diberi pengetahuan tentang bagaimana cara mengawasi dan mendampingi remaja dalam menggunakan media sosial. Orang tua dapat berperan penting dalam menetapkan batasan yang sehat serta memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan informasi yang benar dan positif di dunia maya. - Peningkatan Kontrol dan Pengawasan
Lembaga pendidikan, orang tua, dan pemerintah perlu meningkatkan kontrol serta pengawasan terhadap penggunaan media sosial oleh remaja, terutama dalam hal paparan konten negatif dan kekerasan. Implementasi aturan yang jelas dan terbuka mengenai penggunaan media sosial di sekolah dan rumah akan membantu membatasi dampak buruk media sosial terhadap perilaku remaja. - Mendorong Penggunaan Media Sosial Secara Positif
Remaja harus didorong untuk menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif, seperti berbagi pengetahuan, berkolaborasi dalam proyek, atau mengikuti kegiatan sosial yang mendidik. Pemanfaatan media sosial untuk kegiatan produktif dapat meningkatkan keterampilan dan memperluas wawasan mereka. - Meningkatkan Keterampilan Sosial Offline
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kualitas interaksi sosial langsung. Oleh karena itu, penting untuk mendorong remaja untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial offline, seperti berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, atau bersosialisasi dengan teman-teman di dunia nyata, untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline. - Mengatasi Isu Kesehatan Mental
Remaja perlu diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan mental ketika menggunakan media sosial. Hal ini termasuk kesadaran akan dampak negatif dari perbandingan sosial, tekanan untuk tampil sempurna, dan cyberbullying. Penguatan dukungan emosional dari keluarga dan teman-teman juga sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi perkembangan remaja.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI