Kita hakikatnya dilahirkan satu nama
penderitaan dan kesetiaan
tarikan tali nasib
menyeretku mengenal takdir
karenanya mari kita berbimbing tangan
fajar gemilang di depan
kita adalah orang-orang merdeka
tahu betapa kebenaran ditempa
meski dalam dunia yang terpisah. (Persahabatan, Djamil Suherman)Â
Â
Sebuah Dunia BaruÂ
Pondok Pesantren Al-Mizan menjadi suatu dunia yang berbeda, sebuah tempat yang mengembangkan kedisiplinan, kebersamaan, dan toleransi dalam setiap aspeknya. Di sana, kehidupan berjalan dengan aturan yang ketat dan rutinitas yang terstruktur. Setiap pagi dimulai sebelum matahari terbit, saat para santri bangun untuk mengaji bersama. Suara nyanyian ayat-ayat suci menggema di setiap sudut ruangan, menciptakan suasana yang khusyuk. Para santri menjalani hari mereka dengan semangat, terlepas dari kesederhanaan fasilitas yang mereka miliki. Tidak ada gadget, tidak ada kebebasan untuk sekadar bersantai tanpa tujuan, tetapi ada rasa kebersamaan yang begitu kuat. Makan bersama di atas daun pisang dalam liwetan, berbagi piring, dan bahkan berbagi cerita membuat setiap momen di pondok terasa begitu bermakna. Ini adalah dunia yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan, mengajarkan arti kedisiplinan dan kebersamaan. Â