Mohon tunggu...
Gde PutraDananjaya
Gde PutraDananjaya Mohon Tunggu... Freelancer - Part-time analyst, full-time megalomania.

A Nederland graduate. Currently livin in Bali. Part-time analyst, full-time megalomania.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi Emas, Apakah Benar-benar Menguntungkan?

17 Januari 2020   13:18 Diperbarui: 1 Februari 2020   12:13 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang berpikir investasi emas merupakan salah satu investasi yang sifatnya paling aman dan menguntungkan. Well, pemikiran tersebut dapat dimaklumi, karena pada faktanya, sebagai salah satu logam mulia, jumlah emas yang bisa diproduksi terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Dus, sesuai hukum ekonomi, barang yang mempunyai tingkat penawaran yang terbatas maka barang tersebut akan semakin bernilai harganya.

Dalam 1-2 tahun terakhir, emas memang menjadi komoditas primadona dikarenankan return nya yang sangat menggiurkan. Sebagai informasi, pada awal tahun ini saja year to date return emas sudah mencapai angka 2.25%. Bahkan jika ditarik ke 1 tahun ke belakang, hasil investasi emas bisa mencapai angka kurang lebih 20%! Jauh lebih tinggi daripada IHSG yang hanya menghasilkan 1.8% return dalam kurun waktu yang sama.   

Akan tetapi, jika menggunakan data jangka panjang, katakanlah 10 tahun terakhir, emas tidak benar - benar menguntungkan seperti banyak orang kira. 

Jika ditotal, dalam 10 tahun terakhir, hasil investasi di emas hanya menghasilkan return di angka 46.6% atau jika dirata-ratakan, pertahunnya hanya mencapai 4.6%. 

Imbal hasil tersebut bahkan dibawah rata - rata rate deposito perbankan yang bisa mencapai kisaran 6-6.5% pertahunnya. Dibandingkan dengan IHSG yang bisa mencapai total imbal hasil sebesar 96% atau S&P500 yang mencapai 115%, investasi di emas jelas kurang menguntungkan. 

Bahkan, jika data ditarik ke 20 tahun terakhir pun, emas bukanlah instrumen investasi terbaik. Hasil investasi yang dihasilkan emas dalam 20 terakhir mencapai total 193%, angka ini dibawah IHSG yang bisa menghasilkan return sebesar 274%.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Lalu yang menjadi pertanyaan, mengapa 2 tahun belakangan harga emas melambung tinggi? Well, salah satu faktor utama yang bisa dikaitkan dengan fenomena ini adalah kegaduhan - kegaduhan yang dihasilkan oleh pemerintahan presiden Donald Trump. 

Amerika Serikat sebagai negara adidaya, mempunyai pengaruh yang kuat di bidang ekonomi dan politik. Kebijakan kontroversial Donald Trump dari perang dagang dengan Tiongkok hingga potensi perang dengan Iran mengakibatkan kegaduhan - kegaduhan tidak penting yang dimana mengudang reaksi negatif pasar. 

Pasar modal memerlukan ketenangan dari hiruk pikuk politik untuk tumbuh. Ketika kondisi pasar tenang, akan muncul sentimen positif dari investor sehingga mereka pun akan yakin untuk menginvestasikan dananya. Akan tetapi, jika kondisi sebaliknya terjadi, maka investor akan mencari alternatif instrumen investasi untuk menyelematkan dana yang mereka punya.

Kesimpulan yang bisa ditarik, emas merupakan instrumen investasi yang menarik ketika terjadinya kegaduhan dan anomali di pasar. Namun, dalam jangka panjang, emas bukanlah investasi yang menguntungkan. Sehingga, ketika berinvestasi di emas, investor haruslah memperhatikan timing dan kondisi di pasar agar mendapat tingkat keuntungan yang prima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun