Perlahan aku kembali memutar kala
Berulang-ulang di dalam kepala tanpa jeda
Hanya berani di dalam kepala, tidak perlu ada untaian kata
Karena mungkin hanya diriku yang mampu memahaminya.
Mungkin aku kurang memiliki cinta
Mungkin juga aku tidak tahu apa artinya cinta
Namun aku tahu apa itu bergumul dalam luka
Kemudian berusaha keluar untuk menjadi pemenangnya.
Pantaskah aku memiliki segenggam cinta?
Tanpa perlu ada embel-embel yang memusingkan kepala
Hanya perlu dekapan saat aku membutuhkannya
Bukan tudingan yang tidak ada habisnya.
Semoga saja
Aku belum terlambat untuk memilikinya
Hanya untuk sekali ini saja
Sebelum ajal menutup mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H