Struktur ice cream nya yang kasar serta rasa yang tidak terlalu manis bagi sebagian orang yang terbiasa dengan budaya milenial tidak akan terbiasa apalagi mau menambahkannya menjadi campuran bobba yang lagi trend saat ini.
Memang, bentuk dan rasa ice cream 'kekunoan' berbeda dengan ice cream 'kekinian'.
Namun tak dapat dipungkiri, itu adalah ice cream yang dimakan oleh para pejuang kita di masa lampau. Saat hidup tidak semudah dan seinstant saat ini. Saat hidup semua harus diperjuangkan dan bukan hanya pemberian.
Mencicip ice cream old fashioned bukan hanya soal rasa tapi ada kisah sejarah di sana. Perjuangan melawan penjajah dalam semangat bhinneka tunggal ika.
Saat ini, ketika perbedaan yang ada membuat jurang pemisah, mungkin rasanya kita semua perlu duduk makan bersama dan mencicipi segarnya ice cream 'kekunoan' sehingga otak dan semangat kita disegarkan untuk mengatasi problem 'kekinian'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H