Dulu, pada saat PSBB begitu ketat dilakukan di wilayah-wilayah zona merah terdampak virus Covid-19, ada begitu banyak hal yang tadinya terbiasa kita lakukan telah dibatasi bahkan dilarang. Salah satunya jalan-jalan ke mal.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mal adalah ruang publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kota-kota besar pada umumnya karena di sana tersedia berbagai macam kebutuhan manusia dari mulai kebutuhan pokok sampai kebutuhan akan hiburan.
Nongkrong di cafe, nonton film terbaru sampai berbelanja bahan makanan semua bisa dilakukan di mal bahkan sampai melihat pertunjukan live music pun bisa dilakukan di sana dan gratis pula.
Tingkat stress masyarakat perkotaan yang cukup tinggi dikarenakan tuntutan hidup dan pekerjaan yang sangat menyita emosi dan perasaan membuat kunjungan ke  mal bisa menjadi suatu pilihan yang cukup mudah untuk sejenak melepaskan lelah dan penat.
Sekarang, setelah PSBB dilonggarkan, mal pun sudah diperbolehkan beroperasi kembali dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan.
Kebutuhan jalan-jalan kita ke mal yang telah vakum sekian lama akhirnya terpenuhi juga.
Kita mulai bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa di mal meski harus menjaga jarak dan memakai masker di setengah wajah kita.
Semua toko sudah kembali menawarkan potongan harga, tempat makan pun sudah mulai menyediakan menu terbaru yang sedap di mata . Semua gembira dan sukacita menyambut mal era new normal, kecuali anak kita.
Tempat bermain anak di mal yang biasa pada saat Sabtu dan Minggu ramai oleh anak-anak yang bermain di sana sementara orang tua mereka berbelanja kini masih ditutup dan tidak ada aktivitas.
Padahal dulu, ketika ke mal, ada dua tempat yang menjadi favorit setiap anak. Tempat bermain dan toko mainan.
