Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: " Datang Tak Dijemput, Pulang Tak Diantar"

1 Juni 2020   02:23 Diperbarui: 1 Juni 2020   02:39 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Pedro Figueras/Pixabay

"Oke,semua siap ya, kita mulai sekarang.", suara Arya memberi aba-aba.

Aku mengangguk, Bimo dan Rudi juga.

Arya segera menekan sebuah tombol .

"Hai guys, kembali bersama Arya Andalas di vlog gue The Explorer. Kali ini gue ditemani sahabat-sahabat gue yang akan memberikan something special buat kalian semuanya.", Arya berkata pelan dan berat sambil menatap dengan tatapan serius.

"Saat ini kita lagi ada di apartemen Merah Delima, daerah Jakarta Selatan. Kalian yang tinggal di sekitaran Jakarta Selatan pasti tahu dong apartemen ini dan cerita horror yang ada di salah satu unitnya.", Arya sengaja menghentikan kalimatnya dan memberikan jeda sedikit.

"Yup ,kita sedang ada di unit 606 dimana pernah terjadi peristiwa seorang wanita bunuh diri dengan menggunakan selendang nya yang berwarna merah.", suara Arya tambah berat seakan ingin menambah keseraman suasana.

"Dan sejak saat itu, unit 606 ini menjadi angker karena konon kata orang-orang yang tinggal di apartemen ini, hantu si wanita berselendang merah itu masih gentayangan di unit ini."

Selesai Arya berbicara tiba-tiba aku merasakan semilir angin dingin lewat di depan mukaku. Bimo dan Rudi terlihat menggosok-gosokkan kedua tangannya ke lengan.

Arya kembali melanjutkan perkataannya.

"Dan malam ini, tepat jam 12, kita akan mencoba memanggil arwah wanita itu dengan menggunakan jailangkung uang logam.", Arya kemudian menerangkan bagaimana memainkan jailangkung uang logam itu sama seperti ia tadi menerangkannya ke aku, Bimo dan Rudi.  

"Dan setelah arwah wanita itu datang, kita akan bertanya tentang kehidupannya dan kenapa dia sampai bunuh diri, menarik kan.....", Arya terlihat antusias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun