Ada yang memang serius mau berperan aktif dalam rangka menanggulangi pandemi ini dengan mengikuti setiap himbauan yang diberikan.
Selain itu, kita harus mengingat peran serta tenaga medis kita yang luar biasa. Bisa berbulan-bulan mereka tidak dapat kembali pulang ke rumah dan harus menahan rindu serta bertaruh nyawa merawat pasien terkonfirmasi virus Corona.
Dan yang lebih parah, kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri, perekonomian yang dibangun susah payah oleh negara kita saat ini mengalami stagnasi yang luar biasa.
PHK dimana mana, ada yang mati kelaparan karena tidak ada uang dan pekerjaan, ada yang harus sampai mencuri beras dan dipukuli oleh massa agar dapat makan, dan lain lain.
Ini adalah perjuangan kita bersama.
Kalau dulu, saat bangsa Indonesia masih dijajah oleh bangsa lain, perjuangan kita memakai sarana senjata, mulai dari bambu runcing sampai senapan bermesiu.
Tapi saat ini, kita 'dijajah' oleh virus Corona yang tidak terlihat oleh mata biasa. Senjata kita adalah kesabaran, keteguhan hati dan mau beradaptasi. Senjata yang ada di balik mental kita.
Kita pasti menang dan merdeka dari 'penjajahan' virus Corona asalkan kita semua mau bersatu padu, menghilangkan sikap tidak peduli dan berjuang bersama.
Namun, semua keputusan kembali ke tangan setiap kita, tidak ada yang bisa memaksa, bahkan Pemerintah dengan segala sanksinya karena kita akan selalu berusaha dengan berbagai cara agar kemauan kita dapat terlaksana.
Hanya ingatlah satu kata kuncinya, ignorance = intolerance.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H