Berikut beberapa contoh korupsi di Indonesia yang dapat dianalisis dengan menggunakan teori hedonistic calculus:
Kegiatan ini bisa mendatangkan keuntungan besar bagi pejabat, yakni suap. Tunjangan tersebut dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, yaitu selama pegawai tersebut melaksanakan tugasnya. Langkah ini juga bisa dilakukan secara cepat, yakni setelah pejabat menyerahkan proyek tersebut kepada kontraktor.
Intensitas: Keuntungan yang didapat dari suap sangat besar yaitu jumlah uang yang cukup besar.
Durasi: Keuntungan dari suap bisa bertahan lama, yakni. ketika pejabat tersebut sedang menjabat.
kedekatan: suap menguntungkan dengan cepat, yaitu setelah lembaga memberikan proyek tersebut kepada pengusaha.
Anggota parlemen membuat undang-undang yang menguntungkan kelompoknya. Intensitas: Manfaat dari pengesahan undang-undang yang menguntungkan kelompok Anda adalah adanya dukungan dari kelompok tersebut. Dukungan ini dapat memberikan keuntungan politik dan finansial kepada parlemen.
Durasi: Manfaat mengesahkan undang-undang yang menguntungkan fraksi dapat bertahan lama, yakni. selama Anggota Parlemen masih menjabat.
Kedekatan : Mengesahkan peraturan perundang-undangan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok seseorang secara cepat, yaitu setelah undang-undang tersebut disahkan.
Pejabat pemerintah menggunakan jabatannya untuk mendapatkan proyek dari luar jabatannya. Kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pejabatnya, yaitu keuntungan dari proyek tersebut. selama PNS tersebut menjabat. Langkah ini juga bisa dilaksanakan dengan cepat, yakni setelah pejabat publik menerima proyek tersebut.
 Intensitas: Keuntungan dari penggunaan posisi untuk keluar dari posisi proyek adalah keuntungan proyek.
Durasi : Manfaat menggunakan posisi untuk mendapatkan proyek di luar posisi dapat bertahan lama, yaitu. selama karyawan tersebut masih melaksanakan tugasnya.