Mohon tunggu...
Gaza AlGhozali
Gaza AlGhozali Mohon Tunggu... Lainnya - Oke bagus

Bagus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancaragam UMKM di Kampung Cimareng

13 Maret 2022   03:41 Diperbarui: 13 Maret 2022   06:22 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, usaha ini juga memiliki pasar yang besar dan luas serta tidak mengenal adanya trend sehingga dalam waktu apapun, tetap memiliki pembelinya tersendiri. kita dapat menemukan banyak inspirasi kerajinan tangan yang menghasilkan keuntungan. 

Bahkan hanya dengan bermodalkan barang bekas seperti botol bekas, kayu, kain dan sebagainya kita dapat menghasilkan suatu kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual. 

Dimana pada saat masa pandemi Covid -19 ini, semua orang dipaksa untuk menggunakan dan memahami digitalisasi, termasuk bagi para pelaku UMKM. Tentu tidak semua orang bisa memahami menggunakan akses digitalisasi, terutama mungkin para orang tua yang kurang mengerti. Nah itu salah satu hambatan untuk para UMKM di masa pandemi ini.

Hambatan-hambatan lainnya juga dirasakan oleh para UMKM di Kampung Cimareng, Kecamatan Walantaka, Kota serang. Berikut hambatan-hambatan yang dirasakan, seperti :

1. Hambatan sumber daya manusia, dikarenakan penurunan ekonomi pada masa ini, banyak pelaku UMKM yang mengurangi pegawainya, karena penjualan menurun, dan kurangnya dana untuk memberi pesangon kepada karyawan.

2. Peminat dan pembeli yang berkurang, banyak UMKM yang sudah memiliki pelanggan seperti contoh ketika UMKM tersebut berjualan di dekat sekolah, karena anak sekolah melakukan pembelajaran secara daring maka pelanggan UMKM tersebut sangat berkurang. Dan berlaku kepada UMKM lainnya yang kehilangan pelanggan.

3. Hambatan modal adalah salah satu hambatan yang dirasakan oleh UMKM di Kampung Cimareng, karena sepi pembeli maka para pelaku UMKM kekurangan dana untuk memodalkan dagangannya.
 
Maka dari itu banyak sekali hambatan-hambatan yang dirasakan UMKM di Kampung Cimareng, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Padahal usaha yang mereka lakukan adalah salah satu sumber pencarian nafkah untuk menghidupi keluarganya.

Selama masa pandemi ini telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang ekonomi. Tidak terkecuali UMKM milik perseorangan yang kecil ataupun besar juga terpengaruh dengan adanya pandemi ini. Menurut survey, 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. 

Begitu juga dengan pemilik UMKM di Kampung Cimareng. Mereka mendapatkan berbagai kesulitan dan hambatan dalam menjalankan usaha-usaha nya. Beragam nya UMKM yang terdapat di Kampung Cimareng juga menyebabkan beragamnya hambatan yang mereka dapat. 

Darimulai hambatan SDM, kurangnya peminat, pemasaran yang minim, sampai besarnya modal yang didapatkan. Dengan berbagai hambatan yang beragam ini juga dibutuhkan solusi serta penanganan yang berbeda.

Mahasiswa-mahasiswi Untirta yang datang ke Kampung Cimareng berharap dapat membantu beberapa masalah serta hambatan yang dihadapi pemilik usaha kecil di Kampung Cimareng. Dengan melakukan identifikasi permasalahan kami berharap dapat menemukan solusi sehingga dapat melakukan pengembangan UMKM di Kampung Cimareng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun