Mohon tunggu...
Gaza AlGhozali
Gaza AlGhozali Mohon Tunggu... Lainnya - Oke bagus

Bagus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancaragam UMKM di Kampung Cimareng

13 Maret 2022   03:41 Diperbarui: 13 Maret 2022   06:22 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, kurangnya pemasaran dan pengembangan menyebabkan kampung ini tidak terlalu dikenal masyarakat, sehingga untuk pembelinya pun hanya warga setempat

Permasalahan diatas berdampak pada kinerja penjualan yang dijalankan. Sebab kinerja penjualan yang baik mampu membuat perusahaan dalam hal ini UMKM bertahan dalam kondisi pasar yang bergerak dengan cepat. 

Sehingga untuk bisa mempertahankan kinerja penjualan dipersaingan yang ketat tersebut diperlukan usaha berupa kualitas produk yang baik, berani mengambil resiko dan agresif. 

Harga jual produk yang dapat bersaing menjadi pendukung akhir dalam kinerja pemasaran dinama untuk meningkatkan kompetensi agar lebih kompeten dalam menjalankan usaha.

Pada realitanya, kondisi yang terjadi di lapangan tidak seperti harapan, beberapa UMKM ada yang berangsur-angsur mengalami penurunan dari segi kualitas produk maupun jumlah usahanya. Kenyataan ini tentu berbanding terbalik dengan program pemerintah yang berusaha mengangkat UMKMagar terus berkembang agar terus menyokong ekonomi Negara.

Dengan dibuatnya artikel ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan peminat terhadap UMKM yang berada di Kampung Cimareng dan sebagai bentuk memenuhi tugas dari mata kuliah Komunikasi Bisnis FISIP UNTIRTA.

Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah(UMKM) dikampung Cimareng dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu kuliner, properti dan kerajinan. Hal ini tidak terlepas dari letak kampung Cimareng yang berpotensi strategis sebagai pengembangan ekonomi daerah, ditambah sumber daya manusia(SDM) masyarakat setempat yang sudah mulai melek akan usaha, walaupun masih dalam tahap pengembangan. Dibidang kuliner sendiri terdapat jenis olahan makanan, baik secara tradisional maupun jajanan ringan. 

Seperti Ketupatyang dijual secara matang, kemudian Mie Ayam yang dijual dengan ciri khasnya menggunakan gerobak, dan satu lagi makanan yang sudah tak asing ditelinga kita yaitu Cilok, jajanan ringan sejuta anak.
Ada juga dibidang properti seperti tanaman hias.

 Tak menutup mata memang bisnis ini melejit dan menjadi tren ditengah pandemi. Keberadaan Covid-19 membawa aura baru bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah(UMKM) khusunya di kampung Cimareng, walapun masih dalam kategori kecil dan pemasarannya hanya mengandalkan jika ada pesanan, bukan tak khayal suatu saat bisnis ini akan sangat menguntungkan apabila dibarengi dengan pemanfaatan teknologi dan pemasaran yang baik.

Selain usaha di bidang kuliner dan properti, UMKM di Kampung Cimareng juga bergerak di bidang kerajinan. Usaha kerajinan tangan bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. 

Sebab, karya seni dan keunikannya menjadi daya tarik yang dicari banyak orang. Semakin kreatif dan unik hasil karya dihasilkan, semakin besar pula peluang kerajinan tersebut laku di pasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun