Kita pasti mengerti bagaimana rasa saat beban masalah mengampiri. Antara susah, sedih, pikiran entah kemana bercampur menjadi satu rasa tak mengenakan. Pernahkah kalian mengalami demikian? Jika pernah, sungguh sesuatu yang kelihatan indah pasti sekejap berubah menjadi kelabu tanpa warna. Entah karena soal putus cinta, permasalahan keluarga,ataupun dampak kurang mengenakan dari usaha mencoba hal baru.
Lain dari semua itu, setiap manusia mempunyai harapan agar hidupnya senantiasa lurus tanpa sedikitpun terjal liku permasalahan hidup.Â
Namun jangan merasa sendirian, sebab sebagian orang di dunia pasti pernah merasakan demikian.Â
Mengaitkan berbagai hal yang melatarbelakangi datangnya ujian tersebut ,kita patut berprasangka baik dan selalu meyakini bahwa dibalik rasa sakit itu terdapat beribu kenikmatan tiada tanding dari sang maha pencipta.
Untuk itu, apakah kita masih terpaku di tempat sama dengan setumpuk beban masalah yang tak kunjung menipis ?
Jika kita beragama Islam, pasti tak asing tentang anjuran saling membantu sesama ketika saudara kita sedang tertimpa kesusahan. Mengacu Hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda
" Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah SWT akan menolongnya dalam kesusahan (pada hari kiamat). Dan barangsiapa yang meringankan beban seorang muslim yang sedang kesulitan, maka Allah akan meringankan bebannya di dunai dan akhirat "
Kita bisa mencermati setiap untaian sabda Rasulullah bahwa saat sesama muslim sedang mengalami kesulitan, kita dianjurkan untuk ikut membantu meringankan beban mereka.
" Apa tidak kebalik ? mengurus diri sendiri saja kadang kurang becus apalagi menolong sesama yang kadang masalahnya lebih sepele "
Jawabannya Tidak. Esensi penting menjalin kebersamaan dalam kehidupan salah satu diantaranya adalah saling tenggang rasa dan suka menolong terhadap sesama. Membantu wajib hukumnya ketika hidup bermasyarakat.
Tidak dipungkiri dalam Islam juga menyarankan seperti itu. Menolong sesama dalam kesusahan mulia dalam pandangan Allah SWT. Terlebih lagi bagi mereka yang sedang mempunyai beban masalah kehidupan pula. Kita juga  harus meyakini bahwa perilaku menolong sesama adalah salah satu jalan keluar untuk mentas dari permasalahan pribadi.
Menolong bisa dilakukan lewat hal kecil, semisal membantu adik atau teman yang kesusahan dalam mengerjakan tugas, membantu orang tua ketika melakukan pekerjaan rumah, menyisihkan rezeki untuk diberikan kepada pengemis di jalan rasanya cukup mewakili setiap bentuk pertolongan yang bisa kita lakukan. Terlebih untuk hal yang sifatnya lebih besar pastinya juga akan memberikan dampak lebih masif lagi.
" Allah SWT senantiasa menolong hambanya selama hambanya itu suka menolong "
Percaya atau tidak, semuanya kembali ke diri pribadi masing-masing. Tapi yang pasti prinsip utamnya kita harus sejalan dengan keadaan, jangan riya dalam menolong, hidupkan rasa ikhlas agar apa yang menjadi tujuan berakhir sebagai bentuk pengharapan kita seutuhnya, yakni pertolongan sang maha pencipta dari hasil perilaku ikhlas membantu sesama. Bukan begitu ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H