Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengolah Warisan Leluhur Jadi Usaha

17 Oktober 2017   15:52 Diperbarui: 17 Oktober 2017   15:52 2906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka macam produk (Dok. Sukrianto)

Di dalam setiap benak insan sudah pasti terkandung sesuatu yang bernama seni, baik keahlian menciptakan suatu karya agar indah dipandang atau pun sebagai penikmat dari karya seni tersebut.

Kalau sebagai penikmat, semua orang sudah pasti mudah mengamalkannya. Tapi untuk yang sebaliknya, sebagi pencipta keindahan seni itu yang jarang bisa. Apalagi mampu menyihirnya agar menjadi rupiah.

Di Gayo Lues ada seorang yang memiliki gagasan yang patut diacungi jempol, Sukrianto namanya. Seorang wirausahawan muda (31) yang menggeluti bidang seni kerajinan tangan dengan produk andalan mengolah kebudayaan yang diwariskan leluhur.

Aneka macam produk (Dok. Sukrianto)
Aneka macam produk (Dok. Sukrianto)
Produk keluaran dari Universitas Negeri Padang (UNP) ini tidak mutlak merengkuh pendidikan di bidang seni. Melainkan Teknik Sipil, bangunan. Ia juga sudah pernah bekerja sebagai Konsultan Perencana dan Pengawas di pemerintahan (2011-2016). Mendengar penjelasannya saya hanya mengangguk saja, sebagai orang yang tidak paham teknik.

Namun karena peliknya urusan politik, yang mengesampingkan jauh ke tepi bagi siapa saja tidak mau berpihak, ia terpaksa pensiun, tepatnya diberhentikan. Awalnya ia mengaku sedikit tertekan, tapi setelahnya tidak.

Lantas, untuk menutupi kekosongan, ia menghias Pot Bunga miliknya. Ia juga mengaku suka bunga. Memang terlihat banyak sekali bunga-bungaan di kediamannya. Lalu seperti biasa pada zaman kini, sesuatu milik kita yang agak enak dipandang pasti berinisiatif mengunggahnya di sosial media. Karena banyaknya apresiasi berbentuk pujian dari penghuni maya. Nah dari situ motivasi awalnya, ia pun berencana membuat (berkarya) untuk didagangkan.

Didalam usahanya Sukrianto menciptakan berbagai produk hiasan. Seperti: Pot (polos dan motif kerawang gayo), Guci dari koran, Kerajinin Batok kepala, bunga rajut, bonsai, dll.

kerajinan Batok kelapa (Dok. Sukrianto)
kerajinan Batok kelapa (Dok. Sukrianto)
ia juga memproduksi Bonsai (Dok. Sukrianto)
ia juga memproduksi Bonsai (Dok. Sukrianto)
Pot Untuk TNI (Dok. Sukrianto)
Pot Untuk TNI (Dok. Sukrianto)
Kerawang Gayo adalah (biasanya) busana adat suku Gayo yang dipakai untuk melangsungkan acara resepsi pernikan, acara tarian adat dan budaya secara turun temurun.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, motifnya yang cerah sering dimodifikasi untuk produk lainnya, seperti halnya yang dilakukan Sukrianto---membuat aneka produk berhiaskan motif kerawang gayo.

Dari sekian banyak produk, satu hal yang menonjol dan sekaligus menjadi andalannya, dan sepengetahuan saya sejauh ini belum pernah ada adalah produk yang mengangkat pengembangan motif pakaian adat suku Gayo---Kerawang Gayo---dalam bentuk lain: Pot bermotif kerawang gayo.

(Dok. Sukrianto)
(Dok. Sukrianto)
Pot yang terbuat dari bahan dasar handuk bekas (untuk efesiensi biaya dan memanfaatkan sampah) yang dilumuri dengan semen (untuk membentuk sesuai keinginan, seperti gambar). Setelah Pot terbentuk, selanjutnya proses pengecatan---menghias sesuai kehendak. Yang biasa dilakukan Sukrianto, menghias karyanya dengan Motif Kerawang Gayo tadi, agar terkandung nilai estetika sesuai budaya. Cat yang biasa digunakan adalah cat minyak kalengan seharga sepuluh ribuan.

Waktu pengerjaannya bisa menghabiskan antara enam sampai tujuh hari. Selain pengerjaannya membutuhkan ketelitian, juga proses pengeringan Pot yang sudah terbentuk tergantung cuaca---jika terik akan lebih cepat. Sedang proses pengejacatannya bisa menghabiskan tiga hari kerja.

Untuk proses pemasarannya, Sukrianto biasanya bergantung orderan, tapi sekarang karena sudah lumayan banyak yang pesan, ia berinisiatif untuk melakukan pemasaran via online (Facebook) dan melakukan kerjasama denga toko prabotan.

Khusus Pot Kerawang Gayo, harga satu buahnya bermacam-macam. Mulai dari Rp.100.000 hingga Rp.350.000. katanya, perbedaannya tersebut berdasarkan ukurannya.

Selain karena bermanfaat bagi pribadi Sukrianto sendiri, tak jarang juga ada karyawan tidak tetap yang dipekerjakan. Sekarang juga kalau banyak kerjaan bisa antara tiga sampai empat orang yang bekerja dengannya. Yang memang nantinya, ia berniat mengikutkan kesertaan pemuda setempat. Walau masih sedikit, sebab tergolong baru, tapi dengan banyaknya orderan ia pun yakin dengan usaha yang digelutinya.

Dan yang pasti apa yang dilakukannya mampu menjaga (memodifikasi dan mengembangkan) budaya di lingkungan sekitarnya, yang mana semakin hari semakin tergerus zaman.

Berkarya seni dan sekaligus usaha yang ditekuni Sukrianto, meski masih tergolong baru tapi sudah  pernah dipersunting pihak Kecamatan Blangkejeren dan beberapa Dinas setempat untuk diikutkan dalam acara pameran karya seni antar kecamatan, dengan Tema Produk Kreatif dan Produk Unggulan.

Dalam pegelaran itu Kecamatan Blangkejeren memang hanya masuk juara harapan. Tapi untuk urusan produk kreatif hasil karyanya sebagai juara.

Saya kira Sukrianto beserta wirausahawan lainnya yang bergiat serupa pantas diapresiasi lebih tinggi, semisal mendapat anugrah dari ajang penghargaan Danamon Entrepreneur Award 2017, yang dikhususkan untuk pelaku Usaha Kecil Menengah dan penggiat fintech di Indonesia. Karena apa yang dilakukan sangat menginspirasi dan inovatif.

Untuk itu bagi wirausahawan yang ingin ikut bergabung bisa melalui www.danamonawards.org yang rakhir pendaftarannya pada tanggal 20 Oktober 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun