Siapa yang tidak suka hadiah? Saya kira jarang saja yang tidak. Apalagi kedatangannya tiba-tiba, tidak ada hujan tidak ada angin, seolah dilemparkan Tuhan dari surga.
Karena bak pepatah, "kalau memang rezeki, tidak ada angin durian pun jatuh". Sebab itu dalam benak setiap insan yang yang percaya hal tersebut pasti akan kena 'imbasnya', boleh saja kalau menguntungkan, tapi konyolnya kadang malah mengecewakan.
Merujuk pada kata bijak tersebut, tadi malam saya mengalami. Sebab saya percaya rezeki memang "datangnya tidak disangka-sangka" dan sudah disodorkan beberapa kali, maka saya pun ingin memetik---juga karena tidak baik menolak rezeki.
Kejadiannya sudah tengah malam, sepulang dari urusan kerjaan sampingan yang rumitnya tidak ketulungan. Sebelum tidur saya pun mencoba menghibur diri, beharap kepenatan terbunuh: online. Sedang asyiknya berselancar tiba-tiba ada pop-up (munculan) yang menjengkelkan dari browser yang saya gunakan.
Sebenarnya saya tidak tau sfesifiknya seperti apa benda itu. Tapi sekudet apapun saya, jelas saya tau benda itu salah satu produk yang menggairahkan. Horray!
Setelah prosesnya selesai. Saya pun langsung mencari arah proses selanjutnya, mengisi rincian (Foto 2). Rasa curiga mulai muncul, karena petunjuk yang dituju tidak ketemu, padahal mata sudah melotot. Tiba-tiba ada lagi munculan baru.
Kalau yang awal disuruh melakukan spin, kali ini diperintah memilih kotak. Ada tiga kali kesempatan, otomatis memberi harapan besar, berpeluang membawa 3 buah iPhone 7.
Seperti yang saya katakan tadi, kalau saya tidak kurang up date, jelas saja saya tidak akan terjebak. Sebenarnya saya tidak tau pasti kenapa melakukan itu. Sebab munculan itu sudah beberapa kali datang ke Ponsel saya, tapi saya abaikan. Mungkin karena tadi malam sinyal Telkomsel bagus alasannya. Mungkin. Hehe.
Saya mengakui memang kurang up date, karena Liputan6.com (23/05/2017), sudah meliput persis sama dengan apa yang terjadi pada saya. Dan jelasnya itu tatol penipuan, Phishing. Menurut Pakar Keamanan Siber dan Kriptografi, Pratama Pershada, tujuannya mencari data pribadi untuk dijual. Belum ada aturan untuk mencegah lagi. Parah.
Kampungan saya terbukti bertambah, sebab sejak tanggal 22 April 2016 productforums.google.com sudah pernah memberi pengumuman---itu sudah lebih dari setahun kawan, apa gak ndeso, coba?
Dari keterangan itu, kemungkinan besar perangkat terjangkiti malware. Semacam perangkat perusak yang didapat dari mengunduh file yang berisikan malware. Mereka menyarankan untuk memasang antivirus (semoga tidak ada konspirasi untuk meraup keuntungan dari pembuat). Karena dapat merusak data.
Dari kedua sumber informasi kalau kejadiannya saat menggunakan Google Chrome. Tapi saya menggunakan Opera Mini. Apa pelakunya sudah naik tingkat ke semua browser? Gawat ini.
Maka dari itu, jelas saya tidak jadi menuduh Google, Lazada dan Telkomsel menipu saya. Karena saya yakin, masalah itu merupakan juga pekerjaan tumah ketiga organisasi usaha yang belum selesai, dan sedang dikerjakan. Maaf.
Terakhir, meminjam pesan Bang Napi, Waspadalah! Atau mungkin targetnya hanya orang yang seperti saya, ya? Wah, kalau begitu apa yang dilakukan dunia sudah sangat tidak ramah sama orang kudet, kejam. Sedih.
Sedang membayangkan iPhone 8, Gayo Lues, 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H