Senyum mengembang
Raut muka merekah
Hanya dengan jari,
Sedetik saja menyiduk waktu
Telah berlalu menyapa kerabat:
Bersalaman ke Madinah
Memantau padang Arafah
Yang sulit di era serba mudah
Tiba-tiba ada yang muntah
Tepat di jidat najis tumpah
Lalu lenyap ke antah-brantah
"Celaka!"
Tak ada bekas bisa disusul
Bahkan sebatas gema siul
Umpama suami kedapatan jajan di jalan
Seketika senyum kecut
Raut muka padam
Lalu berniat muntah
Ikut laku yang lalu
Minus kata maaf
Berlagak tanpa mengunyah
Lalu hilang ke yang jauh
Tanpa peduli yang disasar tepat sasaran
Serupa, yang ditimpa menggerutu
Lantas, apa beda kamu dengan yang diumpat kemaren lalu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H