Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata

7 Mei 2017   18:37 Diperbarui: 7 Mei 2017   19:03 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang impianmu telah lama sirna
Tergerus banjir yang tak kenal jeda.

Lalu kau berusaha mencari celah
Sebab hujan tak pernah berhenti
Mencipta arus tanpa muara
Upayamu berbuah sia-sia
Dan kau terpaksa pasrah.

Semua orang tau Kau terluka,
menahan duka.

Kucuran air matamu yang tak henti-henti
Menandakan kau peguasa daya
Yang tak terhingga
Seketika kau jadi pongah.

Kemudian kau terus tersedu-sedu memamer duka
Menghias kota dengan air mata
Tanpa kau sadar dunia terbelalak menatap: memvonis ketidakpuasan ada di benakmu.

Toleransi yang kau gaungkan tercecer
Seiring para hakim mengetuk palu
Seolah tangisanmu memberi tanda:
Kau lah pemenang meski nyatanya kau terhempas.

Semua orang tau kau terluka
Tapi apa perlu nyanyian duka kau jaja pada dunia?

Gayo lues, 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun