Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagiku

10 April 2017   20:13 Diperbarui: 10 April 2017   20:19 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat keheningan malam lenyap,
Pagiku merekah
Dengan panduan komandan api nyala,
Dipaksa melibas musuh yang berserakan.
Padahal tubuh masih haus belaian manja.

Bubuk kopi dibawa larut air yang menyembulkan asap.
Gelas yang masih enggan retak setia menunggu.
Menendang sifat ciut menyelimuti nyali,
Terjengkang ke pembuangan sampah.

Aku bergegas
Dengan semangat berletupan
Menghempaskan malas
Sebab malas hendak menjadikanku pencundang.

Pagi harus ku genggaam
Penuh daya
Karena kutahu
Malas: Rasa jenuh dan lelah terbungkus candu.

Gayo Lues, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun