Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersiksa di Surga

17 Desember 2016   21:16 Diperbarui: 17 Desember 2016   21:40 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tinggal di hutan
yang setiap pohonnya subur dan memberi buah
katanya bisa mengenyangkan monyet sepanjang masa
ironisnya saban hari terdengar pekikan monyet kelaparan

Fatwa para tetua agar kami penghuni :
bekerja keras
terus berusaha
pantang menyerah

Kami mengamalkan fatwa
Hasilnya sama saja
Lapar menyiksa
Kesenjangan makin nyata

Janji ketua nyaring menggema
tindakan kosong belaka
Derita semakin nyata
lebih menyiksa

Monyet tersiksa hidup di surga
Kenapa tidak musnah saja?

Biarkan hidup para ketua dan Monyet bergelimang harta!
Toh kami tidak bisa makan Aspal, dam
Besi atau pun Baja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun