Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Kunjungan Dua Pelajaran Hidup

29 September 2016   17:42 Diperbarui: 29 September 2016   17:49 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, itu pelajaran hidup dari kunjungan saya : manfaat lain berbudaya bersih dan senyum yaitu mendatangkan rezeki. Contoh konkritnya pemilik warung sempit yang saya ceritakan diatas.

Dalam skala lebih besar, mungkin negara kita sekarang berposisi seperti warung besar, dengan wilayah luas dan potensi ada tapi tata kelola tidak 'nganganin' serta keramahan kita kurang yang membuat tamu luar enggan (kurang) berkunjung.

Melihat Negara kecil (warung kecil) yang memiliki pengunjung besar, kemudian berekonomi mantap, kita perlu berubah karena kita punya potensi, mereka bias kenapa kita tidak? Singapore--warung kecil--menjadi salah satu destenisasi wisata dan investasi yang dilirik dunia, saya yakin karena ada dua faktor tersebut, kebersihan dan keramahan. Rasa-rasanya kita--tepatnya saya--akan enggan berkunjung ke suatu tempat yang lokasinya tidak bersih dan orangnya tidak ramah, meski keluarga sendiri. Bukan sombong tapi semua mengenai kepuasan batin dan siapa yang mau jika akan mendapat sambutan tidak bersahabat.

Sejalan dengan Gerakan Revolusi Mental, Kementerian Koordinator Kemaritiman mencanangkan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) agar tata kelola negara kita bersih dan penduduknya mudah senyum (ramah), kita harus ikut serta didalamnya mulai dari yang terkecil yaitu diri pribadi, keluarga dan masyarakat, yang nantinya akan menambah rezeki kita dari tamu yang berkunjung karena kenyamanan dan keramahan kita. Terima kasih Kemenko Maritim.

https://www.facebook.com/dooorB3j3N933LLL
https://twitter.com/dirmann

Salam Sehat dan Senyum

Gayo Lues, 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun