Mohon tunggu...
Gavrila Pandita
Gavrila Pandita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya adalah mahasiswi semester 5 di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan minat kuat dalam pengembangan desain UI/UX.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan dan Peluang Implementasi Platform Digital dalam Industri Perbankan

4 September 2024   16:07 Diperbarui: 4 September 2024   16:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Platform Digital dalam Industri Perbankan (Sumber: Freepik.com)

Tantangan dan Peluang Implementasi Platform Digital dalam Industri Perbankan

Dalam beberapa dekade terakhir, strategi platform digital telah mendominasi sektor teknologi informasi, menjadi pilar utama dalam membangun ekosistem yang inovatif dan berkelanjutan. Namun, adopsi strategi ini oleh industri-industri tradisional seperti perbankan masih menimbulkan perdebatan. Artikel ilmiah yang ditulis oleh Schreieck et al. (2024) berjudul "The Effect of Digital Platform Strategies on Firm Value in the Banking Industry" memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana strategi platform digital dapat berdampak pada nilai perusahaan, khususnya dalam industri perbankan. Berdasarkan penelitian terhadap 165 bank yang tersebar secara global, artikel ini menyajikan analisis yang komprehensif mengenai reaksi pasar terhadap pengumuman strategi platform digital, dengan fokus khusus pada perbedaan antara pasar berkembang dan pasar maju.


Temuan mereka menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, pengumuman strategi platform digital memiliki dampak positif terhadap nilai saham bank, dengan peningkatan abnormal return antara 0,70% hingga 1,37% selama periode pengamatan tertentu. Menariknya, dampak positif ini lebih kuat dirasakan oleh bank-bank yang beroperasi di pasar berkembang, yang menunjukkan peningkatan abnormal return sebesar 1,19% hingga 1,98%. Ini menunjukkan bahwa strategi platform digital bukan hanya alat bagi perusahaan di pasar maju untuk meningkatkan inovasi, tetapi juga merupakan pendorong signifikan bagi pertumbuhan nilai di pasar yang sedang berkembang.


Dengan meningkatnya tekanan kompetitif dan perubahan regulasi, bank-bank di seluruh dunia semakin didorong untuk mengadopsi strategi digital yang tidak hanya memperkuat operasi internal tetapi juga membuka peluang kolaborasi eksternal melalui platform terbuka. Artikel ini menyoroti pentingnya memahami dinamika pasar global dalam mengadopsi teknologi digital, serta bagaimana strategi platform dapat menjadi kekuatan pendorong bagi transformasi industri perbankan di era digital.


***


Dalam era digital, strategi platform telah menjadi senjata utama bagi perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Google untuk mendominasi pasar. Namun, ketika strategi ini diadopsi oleh industri tradisional seperti perbankan, hasilnya tidak selalu dapat diprediksi. Penelitian yang dilakukan oleh Schreieck et al. (2024) menyoroti bahwa penerapan strategi platform digital oleh bank tidak hanya meningkatkan inovasi, tetapi juga menimbulkan tantangan yang signifikan.


Salah satu temuan utama dalam penelitian ini adalah bahwa pasar berkembang menunjukkan respons yang lebih positif terhadap pengumuman strategi platform digital dibandingkan dengan pasar maju. Bank-bank di pasar berkembang mengalami peningkatan abnormal return sebesar 1,19% hingga 1,98% setelah pengumuman strategi ini, sementara bank di pasar maju hanya mengalami peningkatan yang relatif lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pasar berkembang, dengan populasi yang lebih muda dan penetrasi teknologi yang lebih cepat, lebih siap untuk menerima dan memanfaatkan inovasi digital dibandingkan dengan pasar maju yang lebih mapan dan sering kali terhambat oleh infrastruktur yang ada. Misalnya, Krungsri Bank di Thailand, yang telah meluncurkan program Open API pada tahun 2021, mampu memanfaatkan inovasi ini dengan cepat dan mendapatkan keuntungan signifikan dalam pasar yang berkembang pesat.


Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan peran penting kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat efektivitas strategi platform digital. Bank yang memiliki orientasi AI sebelum mengumumkan strategi platform digital cenderung mengalami peningkatan nilai saham yang lebih tinggi. AI memainkan peran penting dalam meningkatkan generativitas platform, memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk menciptakan aplikasi dan layanan yang lebih cerdas dan lebih efisien. Di pasar berkembang, di mana adopsi teknologi digital sering kali melampaui kemampuan infrastruktur fisik, AI dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekosistem digital. Contohnya, bank di pasar berkembang yang telah mengintegrasikan AI dalam strategi mereka mampu meningkatkan nilai perusahaan secara signifikan, seperti yang terlihat pada peningkatan abnormal return hingga 2,78% setelah pengumuman strategi digital.


Namun, strategi platform digital tidak tanpa risiko. Tantangan terbesar bagi bank-bank tradisional adalah mengelola ketegangan antara inovasi eksternal yang dihasilkan oleh pengembang pihak ketiga dan kebutuhan internal perusahaan untuk menjaga stabilitas dan keamanan data. Dalam banyak kasus, bank harus menyeimbangkan antara membuka akses data melalui API dengan menjaga kepercayaan nasabah dan mematuhi regulasi yang ketat. Selain itu, keberhasilan strategi platform digital juga bergantung pada kemampuan bank untuk mengatasi "chicken-and-egg problem," yaitu kesulitan dalam menarik pengembang dan pengguna ke dalam platform baru tanpa adanya basis pengguna yang kuat sejak awal. Di sini, dukungan AI dan penggunaan teknologi canggih dapat memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan, tetapi juga memerlukan investasi besar dan perubahan mendasar dalam model bisnis.


***


Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian Schreieck et al. (2024) adalah bahwa strategi platform digital memang memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai perusahaan di industri perbankan, terutama di pasar berkembang. Namun, potensi ini tidak datang tanpa tantangan. Bank-bank yang berhasil mengadopsi strategi ini adalah mereka yang mampu mengintegrasikan teknologi baru seperti AI dengan strategi digital mereka, dan pada saat yang sama, mengelola risiko yang terkait dengan keamanan data dan kepercayaan nasabah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun