Lebih jauh lagi, integrasi SIG tidak hanya memperkaya analisis data tetapi juga mempermudah pemahaman visual tentang bagaimana hasil panen terdistribusi di berbagai wilayah. Dengan visualisasi ini, para pengambil kebijakan dapat lebih mudah mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus dan merespons kebutuhan lokal secara lebih cepat dan tepat.
Secara keseluruhan, penelitian ini berkontribusi penting dalam memperkuat ketahanan pangan, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga sebagai model yang dapat diadopsi di tingkat nasional. Peningkatan akurasi prediksi dan visualisasi data yang lebih baik akan membantu pemerintah dan petani dalam merespons tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks di masa depan. Dengan implementasi yang tepat, inovasi ini dapat membantu mencapai tujuan ketahanan pangan yang berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia.
Referensi
Pirmanto, D. (2024). Double exponential smoothing forecasting food crop yields using geographic information systems. Jurnal SISFOKOM (Sistem Informasi dan Komputer), 13(2), 179-185. https://doi.org/10.32736/sisfokom.v13i2.2069Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H