aku pengin cerita ini sodara, di sore yang mendung, radi sumuk, panas, enak juga untuk mencari ide menulis, aku suka, kemudian waktu dari pagi hingga sekarang alhamdulillah diisi dengan kegiatan positif cuci baju, silaturahmi dengan para keluarga dan sekarang ini nulis.
dalam keadaan santai nan kalut kita semua bisa merasakan betapa kalutnya atasan negara yang mencoba "bersabar" dengan pikirannya sendiri juga langkah-langkah yang hampir tidak ada hasilnya,mau membahas saja, juga sudah titip aspirasi kepada sodara semua tentang kekalutan atasan negara ini.
ya sudahlah setiap perbuatan juga ada hasilnya apapun itu, dan banyak kekhilafan pula, oke berhubungan dengan sekolah di daerahku tepatnya di sragen, jawa tengah arah timur, dengan sekolahku yang berstatus "FAVORITE" ternyata sekolahku itu perlu perjuangan dan aku juga teman-temanku perlu perjuangan juga.
yaitu betapa harus saling mengertinya antara murid dan guru tentang untuk bisa menetapkan waktu yang tepat, alih-alih merubah sekolah maupun guru yang ada di sekolah untuk terus baik dalam hal pengajaran tentunya, tetapi bagi kami para murid penuh dengan perasaan kekesalan, penuh untuk terlalu ngudarasa(curhat)
ada apa dengan sekolahku mau jadi DPR apa ya ? ya baiklah alasannya untuk bisa selalu baik dalam hal pengajaran masa dalam setiap pekannya bisa rapat sampai dua kali, dan tentunya seperti biasa pulang,dibubarkan, belajar sendiri di rumah, bagaimana itu? perasaan senang kami sudah terlalu banyak akan jam kosong yang diadakan oleh para guru kepada kami para murid.
sedangkan kami masih ada kekosongan materi pelajaran yang ada di benak pikiran kami,
apakah guru sakit?
apakah ini sikap guru setelah mempunyai "SERTIFIKASI"?
apakah harus selalu rutin diadakan rapat terus-menerus dengan alasan diatas?
apakah ini sikap abdi yang sesungguhnya terhadap para murid ?
banyak pertanyaan dan ngudarasa kami para murid kepada guru,