Isle Of Dogs merupakan film animasi stop motion yang disutradarai Wes Anderson setelah film stop motion pertamanya Fantastic Mr. Fox (2009). Isle Of Dogs memiliki latar tempat di Jepang, mengikuti petualangan Atari Kobayashi dalam misi pencarian anjingnya yang hilang. Wabah virus flu anjing menyebar ke segala penjuru kota Megasaki, Jepang, dan walikota Kobayashi memerintahkan agar seluruh anjing dibuang ke pulau pembuangan sampah.
Simetris Yang Dibangun Melalui Mise En Scene
Wes Anderson terkenal dengan karakteristik film yang menggunakan prinsip simetris, karakteristik ini dapat ditemukan di semua filmography dari Wes Anderson. Sebagaimana menurut penganut aliran estetika platonisme, dikatakan bahwa keindahan adalah perkara proporsi dan suatu karya seni dapat terlihat indah jika tersusun secara proporsional.Â
Maka berdasarkan sejarahnya, bentuk dari simetris itu sendiri telah lahir sejak abad pertengahan akhir berdasarkan rumusan perspektif linear dari buku "De Architecture" milik Vitruvius dan pengembangannya dilanjutkan di abad Renaissance.Â
Simetris akan erat kaitannya dengan prinsip keseimbangan, proporsi, dan perspektif, menariknya semua unsur tersebut disajikan secara holistik oleh Wes Anderson melalui film-filmnya yang dapat kita analisis pada mise en scene yang hadir di sepanjang film Isle Of Dogs ataupun film garapan Wes Anderson lainnya.
Mise en scene sebagai istilah film, pada awalnya merupakan istilah berbahasa Prancis yang berarti 'penempatan di dalam panggung'. Maka dari itu, istilah dalam film ini memiliki makna setiap hal yang terlihat dalam sebuah frame film. Meliputi latar atau setting, bloking aktor, kostum, dan pencahayaan.
Set Design
Di awal film, Isle Of Dogs langsung menyajikan Set Design dari pelataran kuil Jepang, sebagaimana latar cerita film ini yang mengambil sebuah kota fiksi di Jepang. Unsur simetris dapat terlihat secara jelas bagaimana keseimbangan dan proporsi yang dibangun oleh penempatan objek yang ada.
Composition & Angle
Pada scene ini, terlihat bagaimana Wes Anderson juga mengimplementasikan konsep simetris kedalam framing kamera, komposisi golden triangle yang membentuk garis diagonal untuk memberi kesan hierarki visual kepada penonton.
Di scene ini juga memperlihatkan bagaimana angle kamera dapat membangun bentuk simetris pada komposisi gambar.
Blocking
Blocking pemeran juga menjadi aspek membangun kesan simetris pada gambar, tentunya blocking pemeran harus dibentuk juga melalui komposisi dan framing kamera.
Lighting
Scene ini memperlihatkan bagaimana Wes Anderson juga membentuk teknik pencahayaan untuk membangun kesan simetris, teknik pencahayaan yang juga didukung oleh blocking pemeran dan angle kamera.
Dengan demikian, secara holistic film Isle Of Dogs memiliki karakteristik sinema yang simetris, Wes Anderson sebagai sutradara berhasil memberi nyawa untuk Isle Of Dogs hidup sebagai film yang memiliki identitas dari ciri khas garapan sutradara Wes Anderson. Keindahan Isle Of Dogs juga dibangun berdasarkan proporsi yang disusun sedemikian rupa sebagaimana yang dikemukakan dari teori estetika platonisme.