Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sukseskan Siswa Terpencil Ikut Ujian Tanpa Internet

13 September 2023   06:19 Diperbarui: 13 September 2023   06:46 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski sekolah terpencil, pembelajaran harus maksimal. Dok. Pribadi

Sempat merasa putus asa jadi tenaga pendidik yang mendapat tugas di perbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur ketika pandemi datang. Terlebih saat pembelajaran tatap muka diganti dengan sistem daring. Sulitnya tuh begini ...


Bangunan sekolah SMPN 5 Pasirkuda Kabupaten Cianjur berada di ketinggian dengan jalan terjal masih tanah berbatu. Berseberangan dengan bukit di mana air terjun Citambur yang viral itu berada, daerah ini rumah warga masih jarang dijumpai. Sekolah ini "berdiri" setelah sebelumnya numpang satu atap dengan sekolah dasar. Dimana muridnya pun ya lulusan dari sekolah dasar tersebut.


Dengan kondisi seperti itu, jauh dari pusat desa (jangankan kota) beruntung listrik dan air bersih bisa diusahakan sampai. Bubar sekolah, suasana sepi jadi teman setia. Anggap sedang healing di vila pribadi saja, alibi untuk sedikit menghilangkan rasa ketakutan dan prasangka tak semestinya.


Ketika pandemi melanda dan pemerintah memberlakukan sistem belajar online, sungguh saya ingin tertawa. Bagaimana bisa, ke sekolah belum ada jaringan internet. Kalaupun memaksakan diri menggunakan kuota, tidak semua siswa memiliki ponsel pintarnya. Lalu bagaimana mau belajar sistem daring?


Solusi tercepat yang bisa diambil salah satunya menggabungkan diri dengan sekolah negeri lain yang lebih lengkap fasilitasnya sehingga bisa membonceng belajar, walau jujur, siswa justru bagaikan bola yang ditendang ke sana ke mari, tanpa mendapatkan materi pendidikan yang maksimal.


Kesedihan akan hal itu sedikit mengurai manakala mendapatkan informasi ada aplikasi pembelajaran yang bisa dijalankan meski tanpa ada sinyal maupun server hasil karya seorang guru Teknik Komputer di SMK Gondang Wonopringgo, Pekalongan, Jawa Tengah bernama Maman Sulaeman.


Merasa memiliki kondisi yang tidak jauh berbeda, saya merasa karya Pak Maman   dapat membantu pelajar di daerah seperti di Pasirkuda Cianjur Selatan ini. Dimana di sini sinyal masih susah, internet masuk tapi ya lemotnya minta ampun. Bahkan bisa mati kalau cuaca buruk.


Semangat untuk menyampaikan ilmu kembali muncul. Seiring munculnya TMFCBT for AKM, aplikasi yang bisa digunakan tanpa sinyal, tanpa server, untuk kemudahan siswa belajar.
Terbesit pikiran jika guru tidak hanya memiliki tugas penting untuk mendidik para peserta didik, tetapi juga mengarahkan agar teknologi dapat menjadi sahabat yang bermanfaat untuk menemani setiap kegiatan.


Mungkin itu juga yang mendasari Pak Maman muncul dengan ide dan kreativitasnya untuk bisa mengatasi permasalahan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang tidak memiliki jaringan internet.

Pak Maman dengan aplikasinya Dok. Maman Sulaeman 
Pak Maman dengan aplikasinya Dok. Maman Sulaeman 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun