Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka Belajar Bukan Pemadam Kebakaran

19 Mei 2023   20:05 Diperbarui: 19 Mei 2023   20:08 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Faturozi, Kepala dinas pendidikan kabupaten Probolinggo. Dok screenshot acara oleh penulis 

Setidaknya ada dua point yang bisa saya simpulkan setelah mengikuti acara Webinar Kurikulum Merdeka Belajar yang diselenggarakan KG Media pada Rabu, 17 Mei 2023 lalu.

Pertama, Kurikulum Merdeka Belajar adalah program pemerintah yang mana tentu saja dibuat sudah berdasarkan perencanaan, penelitian dan persiapan yang matang. Meski di beberapa tempat masih belum bisa menggunakan kurikulum ini, bukankah pemerintah juga tidak memaksa?

Bu Suharti, Sekjen Kemendikbudristek sekaligus sebagai pembicara dalam acara seminar Kurikulum Merdeka Belajar ini mengatakan jika pemerintah memberikan kesempatan secara bertahap kepada setiap sekolah untuk menggunakan kurikulum pendidikan sesuai dengan kemampuan, situasi dan kondisi sekolah serta muridnya.

Ibu Suharti dok. Screenshot webinar oleh penulis 
Ibu Suharti dok. Screenshot webinar oleh penulis 

Jadi jika ada pihak yang menganggap ganti-ganti terus kurikulum, bikin pusing siswa dan guru saja, sesungguhnya anggapan itu tidak bisa dibenarkan. Para peneliti di bidang pendidikan ini, sekali lagi sudah didampingi tenaga ahli dan pemerintah meluncurkan Kurikulum Merdeka Belajar ini sudah disesuaikan dengan teknologi dan perkembangan jaman.

Point kedua yang bisa digaris bawahi dari setiap pemaparan dan pengalaman para narasumber, adalah bahwasanya Kurikulum Merdeka Belajar ini bukan pemadam kebakaran yang mana setelah muncul api, berusaha sebentar mencari air, lalu beberapa saat kemudian bisa memadamkannya.

Kurikulum Merdeka Belajar tidak bisa dijalankan seperti itu; hanya memerlukan waktu sebentar, alih-alih berjalan instan. Kurikulum Merdeka Belajar perlu waktu, proses dan dukungan dari semua pihak, baik itu pihak sekolah yang meliputi tenaga pengajar, sarana dan prasarana juga lingkungan yang menunjang, disertai kesiapan semua siswa, yang juga didukung oleh orang tua dan atau wali siswa.

Sehingga pada pelaksanaannya mendapatkan dukungan dari semua pihak. Jadi seandainya ada kendala, satu sama lain bisa saling membantu untuk mencari solusi sehingga diambil jalan keluarnya yang bisa memenuhi harapan tercapainya target Kurikulum Merdeka Belajar itu sendiri.

Kerja sama satu sama lain antara pihak pemerintah, sekolah, tenaga pengajar dan siswa sekaligus para orang tua dan atau wali ini sangat penting demi terciptanya kenyamanan dalam menerapkan sistem pembelajaran kekinian.

Pak Faturozi, Kepala dinas pendidikan kabupaten Probolinggo. Dok screenshot acara oleh penulis 
Pak Faturozi, Kepala dinas pendidikan kabupaten Probolinggo. Dok screenshot acara oleh penulis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun