Setidaknya ada dua point yang bisa saya simpulkan setelah mengikuti acara Webinar Kurikulum Merdeka Belajar yang diselenggarakan KG Media pada Rabu, 17 Mei 2023 lalu.
Pertama, Kurikulum Merdeka Belajar adalah program pemerintah yang mana tentu saja dibuat sudah berdasarkan perencanaan, penelitian dan persiapan yang matang. Meski di beberapa tempat masih belum bisa menggunakan kurikulum ini, bukankah pemerintah juga tidak memaksa?
Bu Suharti, Sekjen Kemendikbudristek sekaligus sebagai pembicara dalam acara seminar Kurikulum Merdeka Belajar ini mengatakan jika pemerintah memberikan kesempatan secara bertahap kepada setiap sekolah untuk menggunakan kurikulum pendidikan sesuai dengan kemampuan, situasi dan kondisi sekolah serta muridnya.
Jadi jika ada pihak yang menganggap ganti-ganti terus kurikulum, bikin pusing siswa dan guru saja, sesungguhnya anggapan itu tidak bisa dibenarkan. Para peneliti di bidang pendidikan ini, sekali lagi sudah didampingi tenaga ahli dan pemerintah meluncurkan Kurikulum Merdeka Belajar ini sudah disesuaikan dengan teknologi dan perkembangan jaman.
Point kedua yang bisa digaris bawahi dari setiap pemaparan dan pengalaman para narasumber, adalah bahwasanya Kurikulum Merdeka Belajar ini bukan pemadam kebakaran yang mana setelah muncul api, berusaha sebentar mencari air, lalu beberapa saat kemudian bisa memadamkannya.
Kurikulum Merdeka Belajar tidak bisa dijalankan seperti itu; hanya memerlukan waktu sebentar, alih-alih berjalan instan. Kurikulum Merdeka Belajar perlu waktu, proses dan dukungan dari semua pihak, baik itu pihak sekolah yang meliputi tenaga pengajar, sarana dan prasarana juga lingkungan yang menunjang, disertai kesiapan semua siswa, yang juga didukung oleh orang tua dan atau wali siswa.
Sehingga pada pelaksanaannya mendapatkan dukungan dari semua pihak. Jadi seandainya ada kendala, satu sama lain bisa saling membantu untuk mencari solusi sehingga diambil jalan keluarnya yang bisa memenuhi harapan tercapainya target Kurikulum Merdeka Belajar itu sendiri.
Kerja sama satu sama lain antara pihak pemerintah, sekolah, tenaga pengajar dan siswa sekaligus para orang tua dan atau wali ini sangat penting demi terciptanya kenyamanan dalam menerapkan sistem pembelajaran kekinian.