Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film, Sejarah, dan Pendidikan

7 Agustus 2019   19:28 Diperbarui: 7 Agustus 2019   19:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pikir dengan adanya bioskop, bisa jadi sarana edukasi juga bagi generasi milenial. Apalagi jaman sekarang anak kecil saja sudah tahu situs Youtube. Mau nonton apapun tinggal cari di YouTube. Bukankah meski tidak ada bioskop anak tetap mendapat tontonan?

Seandainya sarana tontonan ini diarahkan, pasti akan banyak sisi positif juga yang bisa diambil oleh masyarakat, generasi milenial khususnya. Setidaknya pemerintah daerah Cianjur bisa menyeleksi bioskop seperti apa yang cocok berada di Cianjur yang katanya kota santri, gerbang marhamah dan agamis ini.

Jelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus, banyak materi sejarah keluar, termasuk film nasional tentang perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Seandainya bioskop tinggal pakai, mungkin akan lebih mudah bagi pihak sekolah maupun instansi terkait untuk memaksimalkan fasilitas itu. Tidak menutup kemungkinan, bioskop akan jadi sarana edukasi bagi pelajar.

Teori sejarah bangsa dan negara, susah dipahami oleh anak didik. Beda jika disampaikan melalui film atau audio visual lainnya. Padahal sejarah tidak mungkin dihilangkan dari perjalanan setiap warga negara.

Film nasional bertemakan sejarah, film perjuangan, film perang kemerdekaan dan atau film biografi seorang tokoh pejuang alangkah cocok jika diberikan (dipertontonkan) kepada anak didik untuk kemudian selanjutnya jadi bahan diskusi, bahan materi interaksi antara siswa dan tenaga pendidik. Dengan demikian anak akan lebih cepat paham, mudah ingat dan sistem pembelajaran jadi menyenangkan.

Tapi kembali kepada kondisi di tempat saya tinggal, dimana di sini di Cianjur ini tidak ada bioskop. Lalu bagaimana anak didik bisa menonton film bertemakan sejarah dan atau pendidikan?

Untuk bisa nonton bioskop film anak saja kami harus ke Bandung Dok. Pribadi
Untuk bisa nonton bioskop film anak saja kami harus ke Bandung Dok. Pribadi

Pemerintah saya kira memiliki wewenang untuk menemukan solusi dari setiap permasalahan. Jika bioskop memang belum bisa hadir di Cianjur, kenapa tidak memaksimalkan siaran televisi milik pemerintah dalam hal ini misalnya TVRI?

Pemerintah bisa saja kan membuat Chanel Televisi Nasional program film sejarah atau sejenisnya? Selama ini anak didik di tempat kami tinggal memang banyak yang tidak mengenal siaran televisi milik pemerintah tapi jika itu menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan para tenaga pengajar maupun peserta didik.

Meski keberadaan bioskop di Cianjur ibarat punguk merindukan bulan namun sebagai masyarakat yang ingin generasi mudanya melek sejarah saya berharap pemerintah bisa mendirikan bioskop rakyat di berbagai daerah.

Lalu film nasional bertemakan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia diputar secara terjadwal sehingga setiap orang bisa mempersiapkan diri untuk menontonnya. Tentu saja pihak terkait sudah menyeleksi film apa saja yang cocok dengan dunia pendidikan saat ini. Termasuk sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan. Bukan hoax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun