Hayooo, siapa di antara Kompasianer yang bercita-cita untuk melanjutkan studi di negeri sakura Jepang? Selain mempersiapkan diri untuk memperebutkan ragam beasiswa yang ditawarkan, tidak ada salahnya untuk mengintip calon hunian selama berstudi nanti. Bagi yang berminat menjadi pelajar di Kota Tokyo simak bocorannya ya.
Hunian Vertikal
Tokyo merupakan salah satu megapolitan yang menjadi tujuan pelajar dunia untuk melanjutkan studinya. Tak kurang sebanyak 20 kampus negeri dan sekitar 130 kampus swasta bermukim di kota ini. Menjadi hal yang lumrah jika sejumlah kampus beken di Jepang seperti Tokyo University, Tokyo Institute of Technology, Waseda University, dan Keio University turut mewarnai dan menjadi magnet tersendiri bagi banyak orang untuk tinggal dan menuntaskan pendidikan formalnya di kota Tokyo.
Sebagai kota besar yang menjadi peraduan bagi kurang lebih 40 juta penduduk, maka mencari hunian yang nyaman untuk ditinggali sekaligus nyaman di kantong bukanlah perkara mudah. Jika berhasrat untuk tinggal di hunian yang menjejak tanah, maka harus bersiap tinggal di kawasan pinggiran kota dengan biaya transportasi yang cukup mahal dengan jarak dan waktu tempuh yang lumayan jauh. Namun jika mantap memutuskan untuk tinggal secara vertikal, maka tantangan selanjutnya adalah meluangkan banyak waktu memilih ratusan, bahkan ribuan opsi yang cocok dengan kondisi kantong.
TIEC
Nah, untuk Kompasianer yang hendak melanjutkan studi di Kota Tokyo Jepang tidak perlu khawatir. Terdapat kompleks hunian vertikal yang khusus disediakan pemerintah setempat bagi pelajar mancanegara, namanya Tokyo International Exchange Center (TIEC). Terletak di kawasan reklamasi Odaiba, TIEC terbagi atas empat gedung, A, B, C, dan D. Gedung A dan B diperuntukkan bagi pelajar yang berstatus single atau tidak didampingi keluarganya (suami/istri/anak-anak) selama bersekolah.Â
Biaya sewa di Gedung A berkisar antara 32,000 - 35,000 yen per bulan, di mana penghuni akan mendapatkan kamar bertipe studio seluas 20 m2 dengan fasilitas berupa AC, kulkas, meja belajar, tempat tidur, dan kamar mandi. Berbeda dengan penghuni Gedung A yang harus rela berbagi dapur dan mesin cuci pada area common space, tiap unit kamar di Gedung B yang memiliki luas 30 m2 telah dilengkapi dengan dapur dan mesin cuci. Maka tak heran jika biaya sewa di Gedung B di banderol 50,000 - 53,000 yen per bulan.
Bagi Kompasianer yang selama bersekolah berencana didampingi suami/istri dan satu anak, maka dapat menyewa unit kamar di Gedung C dengan biaya sewa per bulan menyentuh 72,000 - 75,000 yen. Unit di Gedung C memiliki luas 80 m2 dengan tipe 2LDK (2 kamar tidur disertai ruang tamu, ruang makan dan dapur). Adapun bagi yang didampingi pasangan beserta dua orang anak dapat menyewa unit di Gedung D yang memiliki luas 100 m2 dengan mahar sebesar 85,000 - 87,000 yen. Tiap kamar di Gedung D bertipe 3LDK (3 kamar tidur disertai ruang tamu, ruang makan dan dapur) yang terbilang spacious sehingga acapkali dijadikan tempat berkumpul sesama pelajar.Â
Â