Mohon tunggu...
Redaksi Buletin Gaulislam
Redaksi Buletin Gaulislam Mohon Tunggu... -

Buletin Remaja gaulislam, terbit setiap pekan. FREE. Distribusi ke sekolah-sekolah dan kampus. Terbit sejak 29 Oktober 2007 di Bogor. Website: http://gaulislam.com | e-mail: gaulislam@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Muslim Brotherhood

8 Mei 2011   22:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

So, nggak perlu lagi deh ribut-ribut karena masalah yang sangat sepele (menurut gue sih), apalagi yang diajak ributnya itu saudara sendiri. Bisa-bisa nanti disamain kayak orang belum waras atau anak kecil yang masih belepotan ingus. Makanya harus bisa nahan hawa nafsu dan bepikir panjang ke depan. Mikirin akibatnya. Jangan cuma mikir sesaat aja karena urusan gengsi atau harga diri (yang kadang nggak seberapa itu).

Rasulullah saw. dan para sahabat udah memberikan contoh pada kita tentang persaudaraan kaum muslimin dan pentingnya persaudaraan itu. Suku Aus dan Khazraj, dua suku penting di kota Madinah yang tadinya saling bermusuhan selama bertahun-tahun, tetapi kemudian bisa disatukan di bawah bendera Islam dan bahkan bisa dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin dari Mekkah.

Kaum Anshar banyak berkorban untuk kaum Muhajirin. Betapa banyak dari kalangan Anshar memberikan rumah, ternak, kebun, dan segalanya demi persaudaran yang telah diikat dengan kokoh di bawah panji-panji ajaran Islam. Pada perkembangan Islam, kaum Anshor dan kaum Muhajirin menjadi penggerak-penggerak tauhid yang sinarnya sampai memancarkan ke belahan Barat di Australia, Spanyol, menerangi dunia Timur sampai ke perbatasan Tiongkok. Padahal sebelumnya kabilah/suku-suku itu tidak pernah diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain.

Berkat persaudaraan kaum Anshar dan kaum Muhajirin, Islam menjadi agama besar sanggup mengalahkan imperium Romawi dan kekaisaran Persia yang selanjutnya umat Islam pada waktu itu menjadi pembawa obor bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekadar saran ya, untuk nambah wawasan keislamanmu, coba deh baca buku yang berjudul Peradaban Islam: Dulu, Kini, dan Esok karya Dr. Musthafa as-Siba'i. Keren banget dah. Atau kalo mau yang penjelasannya ringan, ada tuh bukunya Kang O. Solihin, editornya gaulislam, dengan judul Yes! I am MUSLIM. Di buku setebal 388 halaman itu dengan gamblang dan mudah dipaparkan tentang kehebatan Islam ketika umat Islam disatukan dengan akidah dan berada di bawah naungan syariat Islam. Juga, ada tips supaya remaja muslim bangga dengan Islam dan syariatnya. Sip banget lho!

Bro n Sis, dari apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat pada masanya, kita seharusnya udah bisa mengetahui, jika kaum muslimin itu bersatu dan tidak ada perpecahan di dalamnya, pasti Islam akan menjadi kuat. Insya Allah.

Tidak hanya individu

Bro en Sis, Islam itu nggak mengajarkan kita untuk menjadi seorang individu yang maju tetapi mengacuhkan individu yang lainnya, apalagi individu yang lainnya itu adalah saudaranya sendiri. Islam nggak mengajarkan bagaimana supaya kita menjadi manusia yang pintar seorang diri, kaya seorang diri, beribadah seorang diri dan meloncat ke surga seorang diri. Nggak. Tetapi Islam mengajarkan kita untuk melakukan itu secara bersamaan dan mengajak yang belum sadar ataupun juga belum melakukan supaya bisa sadar dan melakukan kebaikan yang diajarkan.

Logikanya sih, apa mungkin kita bersikap acuh atau cuek bebek sama saudara sendiri ? Kalau kita punya adik masih kecil aja pasti kita ajarin. Mulai dari diajarin jalan, bicara, baca dan lain-lain. Kepada saudara seiman juga sama. Nggak mungkin bisa cuek. Kalau ada saudara yang kesusahan ya dibantu, kalo ada yang didzalimi ya ditolong. Nggak cuek aja. Kalo saat ini marak orang-orang liberal ngacak-ngacak syariat Islam, ya harus diingatkan, bila perlu dilawan sembari nolongin kaum muslimin lainnya jangan sampe kena pemikiran kacau mereka. Bayangin deh kalo pada cuek, pada boam alias bodo amat, maka yang terjadi adalah mendekati kehancuran.

Contoh nih, kalo misalnya gue teracuni oleh pikiran-pikiran liberal, sekuler dan lain-lain (yang tentunya bertentangan dengan islam), maka siapa yang mau menyelamatkan gue kalau umat Islam ini hanya memikirkan diri sendiri? Akibatnya, bisa saja satu demi satu umat Islam dapat dikalahkan. Kalau satu-persatu kalah, yah otomatis lama-lama banyak deh yang kalah, bisa tenggelam deh ideologi Islam ini. Karena apa? Ya, karena kita tidak bersatu dan masih bersikap individual. Padahal kalo bersatu, pasti hal-hal kayak gitu nggak akan terjadi deh. Ibarat satu batang lidi, pasti dengan mudah dapat dipatahkan, tadi kalau lima gepok lidinya, gue yakin pasti susah dipatahinnya. Setuju dong?

Jadi mulai sekarang ayo kita pererat tali persaudaraan kita. Jangan lagi ada adu cungur dan fisik hanya karena masalah kecil dan perbedaan yang sebenarnya nggak perlu dipermasalahkan. Nggak perlu lagi deh bilang gue anak ini, gue geng ini, gue pake sarung atau yang lainnya. Tetapi yang perlu kita ingat adalah kita ini umat Islam dan kita adalah saudara. Ingat kita ini sama-sama hamba Allah. Kita muslim, kita bersaudara. Mempunyai tugas yang sama dan tujuan hidup yang sama. Kerennya mah satu visi dan satu misi.

So, buat apa ribut-ribut (apalagi kalo yang diributin hal sepele). Ayo kita bersatu dalam akidah dan syariat Islam. Tunjukkan kekuatan dan kemuliaan Islam dengan kekompakkan kita sebagai mukmin dan muslim. So pasti keren deh! [Putra: utha_freak@yahoo.com]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun