Tadi pagi Sebelum jam perkuliahan dimulai saya membaca pesan-pesan yang masuk di WAG. Dalam salah satu group wa kampus ada berita dukacita. Berita dukacita itu datang dari ketua kelas semester 7. Disana dibuat info bahwa mahasiswa yang bernama x telah di panggil Tuhan tadi malam. Banyak dari mahasiswa yang menanggapi berita duka tersebut. Ada yang bertanya tentang penyebab kematiannya,ada juga yang menyampaikan rasa turut berdukanya.
Dari sekian banyak pesan itu ada satu pesan yang menarik isinya begini " Kasihan ya,singkat kali perjalanan hidupnya. Tanggung kali kuliahnya kasihan orang tuanya . Hidupnya begitu cepat berlalu rasanya Tuhan tak adil". Nah setelah itu saya baca lagi pesan berikutnya dan saya menemukan info penyebab kematian nya ialah karena kecelakaan. Sepeda motornya hancur,teman yang diboncengnya luka-luka dan dia sendiri meninggal di tempat.
Nah,apa yang bisa saya refleksikan dari kejadian ini. Tak jarang kita mengeluh tentang hidup yang sedang kita jalani. Ada yang mengatakan bahwa hidup itu berlalu begitu cepat dan serasa akan berakhir. Mereka yang mengatakan hidup itu begitu cepat atau begitu singkat  akan merasa bahwa ciptaan lain dianggap lebih beruntung karena umur mereka mencapai 2-3 kali lipat dari umur manusia. Padahal manusia terlahir untuk menjalani kodrat atau takdir yang jauh lebih baik jauh lebih luas.
Kok manusia hidupnya lebih singkat ya ! Padahal manusia itu ciptaan yang paling baik dari ciptaan yang lainnya terlebih karena memiliki akal budi. Walaupun umur kita bertahan hingga 60-70 bahkan 100 tahun kita akan tetap mengatakan bahwa hidup itu berlalu begitu cepat. Hal itu terjadi karena usia 60 tahun digunakan bukan untuk menjalani hidup dengan baik.
Nah, meskipun hidupmu berlangsung lama tetap saja akan terasa singkat karena kejenuhan,keletihan,kepenatan bahkan kecemasan dialami. Tanpa disadari tindakan ini telah menghabiskan segala waktu yang ada padamu. Waktu yang sebenarnya kita pakai untuk hidup telah lepas dari genggaman kita karena kita terlalu sibuk dengan hal-hal yang tidak perlu. Oleh karena itu mereka yang mengatakan hidup itu lama akan mengalami belenggu yang tidak terpuaskan.
Ada hidupnya yang terkekang oleh tugas,ada yang hidupnya foya-foya, ambisi,dan ada yang letih karena kesan dan penilaian orang terhadapnya. Ada yang lebih mengutamakan keberuntungan,ada yang rela menderita demi sesuatu,bahkan ada yang sibuk untuk menjatuhkan orang lain bahkan mengincar nyawa yang dianggap sebagai musih baginya.
Orang yang mengamini hidup lama suatu saat akan sampai pada titik dimana mereka akan berkata sebaliknya hingga membuat kesimpulan yang ekstrim bahwa hidup itu singkat. Mengapa ? karena mereka hidup tergesa-gesa dan mendambakan masa depan karena mereka lelah dengan masa sekarang.Pda saat itu juga akan terpatri dalam benak mereka bahwa hidup berlalu begitu cepat.
Mari kita lihat dengan baik. Apakah hidup itu benar-benar singkat ? Sesungguhnya hidup itu tidak singkat,tetapi kita membuang banyak waktu dari hidup kita untuk hal-hal yang tidak perlu. Hidup berjalan cukup dan mungkin sudah dikaruniai banyak anugerah. Buktinya kita dapat sampai pada aneka kesuksesan dalam hidup kita. Tapi saat hidup kita habiskan untuk foya-foya, untuk kemewahanmaka akhirnya kita akan merasa  waktu berlalu begitu cepat bahkan hidup berlalu begitu saja tanpa disadari hidup itu sendiri telah lenyap.
Demikianlah kenyataannya bahwa sesungguhnya kita tidak diberi hidup yang singkat oleh Tuhan,tetapi kita menjadikannya singkat karena kita menjalani hidup dengan tidak bertanggung jawab. Kehidupan itu sama halnya dengan harta kekayan. Harta kekayaan yang melimpah jika jatuh ketangan orang yang tidak bertanggung jawab maka dalam sekejap harta itu bisa lenyap. Sebaliknya jika harta yang sedikit itu jatuh ketangan orang yang bertanggung jawab maka harta itu akan tetap ada ( bertahan lama) dan bertambah banyak.
Memang kehidupan itu erus berlalu tak peduli waktu kita lelap atau terjaga. Orang-orang yang lalai akan tanggung jawabnya akan menyimpulkan bahwa hidup itu singkat sebab mereka akan tersadar bahwa hidup nya sedang berada diambang akhir dan ketika mau berubah sudah tidak punya waktu lagi. Namun bagi mereka yang bertanggung jawab akan hidupnya akan berjuang untuk merubah hidupnya setiap saat karena mereka tau hari ini seakan-akan hari terbaik bagi mereka.Bagi mereka tak ada kata sia-sia,percuma,dan tak  terikat dengan ketakutan,kecemasan.Â
Dengan kata lain hidupnya dijalani dengan baik dan penuh kebahagiaan. Bagi mereka sesingkat apapun hidup itu mereka tetap merasa cukup sehingga waktu maut pun menjemput mereka siap untuk menerimanya siap untuk menyambutnya.Â
Maka sesungguhnya hidup itu tidak pernah singkat,tapi juga tidak berjalanbegitu lamamelainkan cukup. Sebab betapapun lamanya waktu yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menjalani hidup akan berlalu begitu cepat dan sangat singkat jika kita tidak menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H