Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu, Aku Rindu

25 September 2020   21:39 Diperbarui: 25 September 2020   22:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini..

Aku teringat sosok perempuan tangguh

Yang terlihat menawan meski bukan keturunan bangsawan

Tetap bermartabat walau buka pejabat

Yang tiada henti duduk bersimpuh dikala malam tiba

Sambil memainkan manik-manik rosario kesukaannya

Malam ini...

Aku sampaikan rindu padanya walau lewat sebait puisi

Bagiku,dia adalah sosok wanita yang berhati tulus dan suci

Walau dia tak disampingku ,dia selalu ada bagai sang peri

Yang siap menjagaku di kala lelapku terusik oleh angin

Malam ini ...

Aku ingin berucap padanya kata rindu

Pada wanita yang siang malam  selalu memberiku cinta

Bahkan saat aku khilaf ia tetap meyambutku dengan kasih yang tiada batas

Malam ini...

Aku merindukannya mendekapku lagi...lagi..dan lagi...

Ingin kurasakan kembali saat dulu aku dimanja dan dibelai

Tangannya merangkulku penuh kehangatan

Dan belaiannya yang membuatku terlelap

Malam ini....

Aku merindukannya memandangku sebelum aku terlelap

Aku berharap sorot matanya yang syahdu terlihat olehku

Aku rindu mendengar bibirnya selalu berucap

Namamu selalu kusebut dalam doaku...

Malam ini..

Aku ingin menemui nya

Walau hanya dalam mimpi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun