Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia 2022: Beda dari Baggio, Tak Ada Lorong Waktu untuk Ronaldo

13 Desember 2022   11:55 Diperbarui: 13 Desember 2022   17:00 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo (Sumber: Detik.com)

Peluit pun ditiup wasit. Baggio berlari mengarah ke titik putih. Kakinya menyepak bola. Bola meluncur. Namun, bola melambung melayang jauh di atas mistar gawang yang dijaga Claudio Taffarel.

Baggio gagal.

Hari itu terpahat sebagai hari terburuk sepanjang hidupnya.

Roberto Baggio tertunduk usai kegagalannya mengeksekusi pinalti dalam final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat pada 17 Juli 1994. (Sumber foto: BBC.c
Roberto Baggio tertunduk usai kegagalannya mengeksekusi pinalti dalam final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat pada 17 Juli 1994. (Sumber foto: BBC.c

Sepulangnya dari Amerika Serikat, rentetan cacian, cibiran, makian dan hinaan membombardirnya. Media Italia pun kompak menjadikan Sang Il Maestro sebagai musuh bersama.  

Hari-hari berikutnya, nasibnya kian memburuk. Ia terpaksa berpindah-pindah dari satu klub ke klub lainnya. Oleh Juventus, ia dibuang ke AC Milan. Lantas, AC Milan mendepaknya ke Bologna. Hingga kemudian namanya pun tak ditemukan dalam daftar skuad Italia besutan Arrigo Sacchi.

Roda berputar, Justru di klub medioker itulah Baggio sanggup melakukan comeback-nya. Tak hanya itu, malah, pada musim 1997-1998, 22 gol berhasil dibukukannya. 

Baggio menggeliat di kuburnya. inilah yang membuat Cesare Maldini memboyongnya untuk Piala Dunia 1998.

Oleh Maldini, Baggio diberi nomor punggung 18. Dengan nomor punggungnya itu, Si Rambut Kuncir Il Divin Codino bukan lagi jimat bagi Italia. Tidak hanya itu, Di Piala Dunia 1998, nama Baggio tak tertera pada starting XI, ia cuma pengisi bangku cadangan.

Saat Italia menghadapi tuan rumah Prancis di perempat final, Baggio baru menginjakkan kakinya lapangan pada menit ke 62 sebagai pengganti Alessandro Del Piero. Kala itu skor masih kacamata. Skor ini tidak berubah sampai peluit panjang extra time ditiupkan.

Dengan kelincahan gocekannya, Baggio bermain trengginas. Berulang kali ia berupaya menembus benteng pertahanan tim Ayam Jago. Duel antara Baggio melawan Lilian Thuram, Didier Deschamp, Marcel Desailly, dan Bixente Lizarazu menjadi tontonan yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun