Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menyelenggarakan Siberkreasi Netizen Fair (SNF). Kali ini acara yang digelar bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu dihelat di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, pada 10 Desember 2022.
Kegiatan Siberkreasi di Kota Pelajar yang meliputi talkshow, workshop, dan hiburan untuk seluruh warganet Indonesia ini menjadi puncak selebrasi kegiatan literasi digital.
Dalam gelaran kali ini, Siberkreasi mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kecakapan digital, sekaligus juga mendorong kolaborasi multistakeholders untuk literasi digital, khususnya dalam menciptakan ekosistem digital yang cerdas, positif, kreatif, produktif, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan ruang digital.
"Ternyata antusias masyarakat atau netizen Indonesia juga lumayan tinggi ketika mereka mendengar Siberkreasi, programnya apa, kemudian kegitannya apa dan mereka akhirnya tertarik," kata Mira Sahid, Wakil Ketua Umum Siberkreasi.
Dalam puncak Siberkreasi Netizen Fair kali ini dibuka tiga kelas. Masing-masing diketengahkan sejumlah materi, mulai dari membuat konten sampai tentang hoax. Siberkreasi pun tidak lupa menghadirkan materi demi meningkatkan literasi digital untuk UMKM.
"Siberkreasi Netizen Fair tahun ini banyak diisi dengan Talkshow, Kelas Literasi Digital, Games, serta Music Performance dari bintang tamu spesial," sambung Mira.
Sekilas tentang Siberkreasi
Siberkreasi dengan penulisan SiBerkreasi ("B" ditulis dengan huruf kapital) yang dibentuk pada 25 September 2017 berawal dari keresahan atas semakin banyaknya penyebaran konten-konten negatif, termasuk termasuk konten hoax.
Gerakan literasi digital yang digelindingkan Siberkreasi ini pun kemudian mendapat dukungan dari sejumlah kementerian. Di antaranya Kominfo, Kementerian Sekretaris Negara, dan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan. Selain kementerian, gerakan ini juga didukung oleh  sejumlah lembaga negara. Di antaranya, Komisi Penyiaran Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)Â
Komunitas literasi digital yang dimotori oleh Yosi Mokalu ini juga didukung oleh Internet Governance Forum, ICT Watch, PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), Nawala.org, dan Indonesia Child Online Protection (ID-COP: ECPAT Indonesia.
Selain itu dukungan juga datang dari Kumpulan Emak Blogger dan Layaria, Internet Sahabat Anak, IWITA Jakarta, ID Talent, Sebangsa, PARFI 56, RAS Foundation dan Yayasan Sejiwa), Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada, Relawan TIK Indonesia, Japelidi (Jaringan Penggiat Literasi Digital), dan MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia).
"Seperti rentannya penyebaran konten negatif melalui internet berupa hoax, cyberbullying, dan online radicalism. Siberkreasi sebagai gerakan nasional berupaya untuk menanggulangi hal-hal tersebut dengan melakukan literasi digital. Bersama siberkreasi kita mendorong netizen Indonesia untuk aktif berpartisipasi dalam menyebarkan konten positif secara konsisten di dunia maya. Sehingga dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ini kita bisa berkembang dan produktif di dunia digital," kata Menkominfo ketika itu Rudiantara saat membuka Siberkreasi seperti yang dikutip dalam siaran pers Kominfo.
Sampai saat ini Siberkreasi memiliki 180 ribu partisipan aktif. Dengan ratusan ribu partisipannya itu, Siberkreasi sanggup mencuri perhatian dunia internasional dengan menyabet penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS Prize) 2020 dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk kategori WSIS Action Line-4 Capacity Building.Â
Lewat Siberkreasi, Menkominfo Johnny Plate Dorong Literasi DigitalÂ
Berdasarkan data terakhir, tercatat ada 196,7 juta pengguna internet di Indonesia. Seiring meningkatnya penggunaan internet di Indonesia, pemerintah meluncurkan program literasi digital yang menyasar puluhan juta masyarakat. Untuk itu SiBerkreasi ditunjuk sebagai pelaksanaannya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Menkominfo Johnny G Plate, program literasi digital seperti yang digelindingkan Siberkreasi merupakan sebuah keharusan di tengah semakin intensifnya pemanfaatan layanan internet.
"Tugas kita bersama adalah memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet yang salah satunya ditandai dengan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai total valuasi USD 124 miliar pada tahun 2025 mendatang," ujar Johnny dalam acara Peluncuran Program 'Indonesia Makin Cakap Digital' pada 20 Mei 2020.
Menkominfo Johnny G Plate pun menyebutkan bahwa kehadiran program literasi digital dapat menjadi benteng bagi warganet dari dampak-dampak negatif di dunia maya. Karena alasan inilah Johnny G Plate mengharapkan Siberkreasi dapat menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia.
"Dengan demikian, diharapkan setidaknya terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan terliterasi digital sampai tahun 2024 mendatang dan diharapkan terus meningkat di periode pemerintah berikutnya, hingga menjangkau 100 juta masyarakat Indonesia," tutur Johnny.
Untuk itu sejak 17 Mei 2021 Johnny Plate telah meluncurkan empat modul literasi digital, yaitu Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Cakap Bermedia Digital. Peluncuran ini jugalah yang menandai dimulainya program besar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Sayangnya, aktivitas Siberkreasi yang diharapkan dapat mendorong masyarakat menjadi lebih cerdas, positif, kreatif, produktif, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan ruang digital ini kurang mendapat perhatian media. Begitu juga saat Siberkreasi menyelenggarakan puncak acara Siberkreasi Netizen Fair (SNF) 2022 di Yogyakarta.
Minimnya perhatian media ini semestinya menjadi perhatian Siberkreasi ke depan agar tujuan memelekdigitalkan masyarakat dapat terwujud sesuai harapan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H