Sekitar 50 hari ke depan pertemuan puncak G20 digelar di Bali. Sebagai tuan rumah, Indonesia sudah mempersiapkan segalanya, salah satunya website g20.org sebagai media online resmi G20. Sayang, tampilan website ini masih berantakan,
Dari whatwpthemeisthat.com, diketahui website g20.org dibangun dengan menggunakan Content Management System (CMS) WordPress. Sedangkan tema yang digunakan adalah Phlox. Tema yang juga tersedia freemium-nya atau versi gratisannya ini dibandrol dengan harga US$ 39 untuk versi premiumnya.
Untuk mendesainnya, pengelola website g20.org menggunakan plugin Elementor sebagai Theme Builder-nya. Dengan plugin ini, pengelola atau perancang g20.org tidak perlu lagi menggunakan tambahan kode-kode Cascading Style Sheets (CSS). "No coding" seperti yang gencar dipromosikan oleh pengembang Elementor.
Website g20.org yang di-hosting-kan di Rumahweb ini didaftarkan pada 24 Agustus 2021 atas nama pribadi yang berdomisili di Bogor. Bukan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) seperti yang tercantum sebagai kontak pada footer-nya.
Tampilan homepage website g20.org sendiri menarik dengan header transparan dan image berukuran 1536 x 864px bergambarkan bendera-bendera negara G20 sebagai covernya. Cover pada homepage juga didesain dengan animasi zoom out sehingga membuatnya lebih menarik.
Namun sayang, ukuran logo yang kecil dan font yang kurang tebal membuat kata "Indonesia" tidak terbaca jelas. Logo g20 memiliki intrinsic size 2000 1095 px yang dirender menjadi 100 55 px. Inilah yang mungkin logo G20 pada website terlihat blur.
Sisi atas Header juga terlalu lebar. Jika "top-nya' dikurangi sekitar 30px, website g20.org nampak lebih cantik.
Pada homepage, warna footer sama dengan warna elemen di atasnya, yaitu #F2F2F2, sehingga pengunjung tidak bisa membedakannya. Tapi, hal tidak jadi masalah.
Jika header pada homepage menggunakan warna latar transparan, tidak demikian dengan header pada laman-laman lainnya yang menggunakan warna latar putih. Sayangnya, header pada laman-laman tersebut terlalu lebar, sehingga menjadikannya tidak menarik.
Tampilan elemen news pada laman media sangat tidak menarik, bahkan bisa dikatakan berantakan.Â
Post pada news yang ditampilkan dengan gaya carousel atau slider ini tidak ditambahkan fitur panah, sehingga pengunjung sulit menggeser-geser.
Ukuran featured image pun diatur full, sehingga tiap pos menampilkan ukuran featured image yang berbeda-beda.
Featured Image yang diunggah pun tidak mengalami proses pengompresan. Featured image pada berita "SAI20 Set to Realize Summit Results in 2023", misalnya, memiliki ukuran 1280 x 800 px dengan ukuran file 2.4 MB. Padahal image dengan sumber ini  hanya dirender 248x155 px.
Laman "Media' ini juga terlalu berat. Saking beratnya. GTMetrix tidak bisa menganalisisnya.Â
"Analysis Error: The page took too long to load. GTmetrix tried to analyze the page, but it took longer than 2 minutes to finish loading. Please login to try testing from a test location closer to your server." Begitu notifikasi GT Metrix.
Laman ini juga sulit dibuka oleh pengakses dari luar negeri, sebab Content Distribution Network website g20.org terdeteksi "UNKNOWN".
Selain itu, jarak dari excerpt ke tombol "READ MORE" juga terlalu jauh.
Paling parah pada elemen news adalah berita dari pos pertama sampai terakhir ditampilkan dalam satu slider/carousel. Kenapa tidak lima berita terakhir saja yang ditampilkan dalam satu slider/carousel. Dan, berita-berita sebelumnya ditampilkan dalam bentuk grid.
Laman media, bahkan.lebih berantakan lagi jika diakses lewat mobile.
Untuk versi mobile, sepertinya pengelola belum atau tidak mengaturnya. Karenanya tampilan website g20.org menjadi tidak menarik.
Ada juga beberapa kekurangan lainnya, seperti tombol "READ MORE" yang tidak berfungsi.
Beruntung keamanan website resmi G20 ini terbilang bagus dengan skor A menurut versi SecurityHeader.com. Dengan begitu Bjorka kesulitan membobol g20.org.
Catatan: tangkapan layar website g20.org dilakukan pada 22 September 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H