Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar dari Konflik Rusia-Ukraina, Menkominfo Johnny G Plate Percepat Pembangunan PDN

30 Juni 2022   18:35 Diperbarui: 30 Juni 2022   18:37 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkominfo Johnny G Plate (Kominfo.go.id)

Untuk mempercepat pembangunan PDN, Menkominfo Johnny G Plate bergerak cepat menjembut bola. Pada 23 Juni 2022, Johnny Plate beserta jajarannya memulai kegiatannya di Kawasan Nongsa, Turi Beach, Batam atau tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa,Di kawasan itu, bersama Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah Kepri Jefrydin guna membahas pembangunan Pusat Data Nasional (PDN). 

Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo Johnny G Plate menyaksikan serah terima sertifikat lahan PDN dari Kepala Kantor Pertanahan kepada Sekretaris Direkorat Jenderal Aptika, Slamet Santoso.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo Johnny Plate melanjutkan pembicaraan dengan Menteri Dalam Negeri dan Pertahanan Republik Korea Selatan H.E. Lee Sang Min yang sebelumnya digelar pada 16 Juni 2022.

Kepada Menkominfo Johnny G Plate, Korea Selatan menawarkan kerja sama dalam program pengembangan smart city, peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang terkait program Digital Talent Academy,  dan pengelolaan riset 5G serta pengelolaan spektrum frekuensi.

"Pemerintah Republik Korea diundang ke sini karena pembiayaan Pusat Data Nasional yang ada di Batam ini melalui Pemerintah Korea melalui skema Government-to-Government (G2G). Jadi biar mereka juga tahu perkembangannya sampai di mana. Selain itu, kita juga mengundang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemda setempat karena dalam hal membangun PDN itu mencakup proses perizinan," jelas Direktur Layanan Aplikasi Informatika (LAIP) Ditjen Aptika, Bambang Dwi Anggono.

Melihat ancaman serangan siber terhadap Indonesia dan belajar dari serangan siber antara Rusia dan Ukraina, percepatan pembangunan empat PDN bisa dikatakan sangat mendesak. Terlebih, Indonesia juga bakal terseret dalam konflik Laut China Selatan yang terus memanas pasca manuver-manuver pesawat tempur China di langit Taiwan.

Dengan dibangunnya PDN di empat lokasi seperti yang tengah diupayakan Kominfo, Indonesia telah menyiapkan diri jika suatu saat nanti terlibat dalam perang hybrid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun