Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lewat SiBerkreasi, Menkominfo Johnny Plate Genjot Literasi Digital Nasional

19 Juli 2021   11:50 Diperbarui: 19 Juli 2021   12:16 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SiBerkreasi: Gerakan Nasional Literasi Digital yang Berawal dari Kegusaran

Berawal dari keresahan atas semakin banyaknya penyebaran konten-konten negatif, termasuk termasuk konten hoax, dibentuklah sebuah gerakan nasional literasi digital yang diberi nama SiBerkreasi pada 25 September 2017.

Gerakan literasi digital SiBerkreasi ini kemudian mendapat dukungan penuh dari sejumlah kementerian, seperti, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Kementerian Sekretaris Negara. Selain kementerian, SiBerkreasi juga mendapat sokongan dari sejumlah lembaga negara. Di antaranya, Komisi Penyiaran Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) 

Bukan hanya itu, komunitas literasi digital yang dimotori oleh Yosi Mokalu yang moncer lewat grup musik Project-Pop ini pun mendapatkan suport dari sejumlah organisasi. Antara lain, Internet Governance Forum, ICT Watch, PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), Nawala.org, Indonesia Child Online Protection (ID-COP: ECPAT Indonesia.

Ada juga RAS Foundation dan Yayasan Sejiwa), Internet Sahabat Anak, IWITA Jakarta, ID Talent, Sebangsa, PARFI 56, Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada, Relawan TIK Indonesia, MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Japelidi (Jaringan Penggiat Literasi Digital), Kumpulan Emak Blogger dan Layaria.

Dalam sambutannya, Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa kehidupan di era digital memudahkan masyarakat untuk mendapatkan, berbagi, hingga mengolah berbagai informasi. Namun demikian, tambahnya, dalam berinteraksi satu sama lain dan mudahnya arus informasi di era digital, menjadi tantangan sendiri di era ini.

"Seperti rentannya penyebaran konten negatif melalui internet berupa hoax, cyberbullying, dan online radicalism. Siberkreasi sebagai gerakan nasional berupaya untuk menanggulangi hal-hal tersebut dengan melakukan literasi digital. Bersama siberkreasi kita mendorong netizen Indonesia untuk aktif berpartisipasi dalam menyebarkan konten positif secara konsisten di dunia maya. Sehingga dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ini kita bisa berkembang dan produktif di dunia digital," katanya seperti yang dikutip dalam siaran pers Kemkominfo.

Namun, sayangnya, gerakan nasional literasi digital SiBerkreasi ini kurang mendapat perhatian dari media mainstream. Al hasil, sejumlah pencapaian SiBerkreasi pun luput dari pemberitaan media.

Miliki 180 Ribu Partisipan Aktif, SiBerkreasi Raih WSIS Prize 2020

Meski sepi dari pemberitaan, SiBerkreasi ternyata sanggup mencuri perhatian dunia internasional. Hal ini dibuktikan dengan disabetnya penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS Prize) 2020 dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Dalam situs resmi ITE, SiBerkreasi menuliskan deskripsinya, Since those programs' initiation in October 2017 until October 2019, we have achieved: - 442 locations that have been reached out for digital literacy programs 

- 3137 Digital Scouts that have been sworn in to be digital literacy volunteer

- 180.000 active participant that have joined digital literacy workshop by Siberkreasi

- 180.000 downloads on 73 book of Digital Literacy series that are available free for public

- 75 millions of Indonesian populations have been disseminated through mainstream media and social media

For the last 2 years, we have generated more than 700 content creators (beginner & intermediate level). Moreover, from the post-event-survey, more than 30% respondents believe that they comprehend digitalization better.

Dalam ajang tahunan itu, SiBerkreasi meraih WSIS dalam kategori WSIS Action Line-4 Capacity Buliding. Sementara, Digital Clinic asal Singapura, Startup Tunisia asal Tunisia, Digital Inclusion-Free Wifi asal Mexico, dan gerakan nasional literasi digital dari negara lainnya meraih penghargaan dalam sejumlah kategori. 

"Di tengah pandemi COVID-19 yang masih kita hadapi, kita sangat bersyukur karena ada dua inisiatif Indonesia yang diakui secara global mendapatkan pengakuan dari ITU PBB sebagai inisiatif dan karya yang berkontribusi nyata dalam pengembangan TIK di Indonesia," tutur Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digitalisasi dan SDM, Dedy Permadi dalam konferensi pers secara virtual.

Sebagaimana yang diinformasikan, selain Siberkreasi, Relawan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) uga diganjar champion dalam forum lintas-pemangku kepentingan di bidang TIK yang bernaung di bawah International Telecommunication Union (ITU) PBB.

Lewat SiBerkreasi, Menkominfo Johnny Plate Genjot Literasi Digital 

Berdasarkan data terakhir, tercatat ada 196,7 juta pengguna internet di Indonesia. Seiring meningkatnya penggunaan internet di Indonesia, pemerintah meluncurkan program literasi digital yang menyasar puluhan juta masyarakat. Untuk itu SiBerkreasi ditunjuk sebagai pelaksanaannya.

Sepanjang 2021 ini, program literasi digital nasional direncanakan menggelar 20.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu Digital Ethics, Digital Safety, Digital Skills, dan Digital Culture.

 Harapannya dapat mempercepat transformasi digital nasional terkait penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) digital. Karenanya, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan bahwa program literasi digital adalah sebuah keharusan di tengah semakin intensifnya pemanfaatan layanan internet.

"Tugas kita bersama adalah memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet yang salah satunya ditandai dengan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai total valuasi USD 124 miliar pada tahun 2025 mendatang," ujar Johnny dalam acara Peluncuran Program 'Indonesia Makin Cakap Digital' pada 20 Mei 2020.

Selain itu, Johnny pun menyebutkan bahwa kehadiran program literasi digital dapat menjadi benteng bagi warganet dari dampak-dampak negatif di dunia maya.

Untuk program ini Menkominfo menjanjikan, setiap tahunnya dapat menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia.

"Dengan demikian, diharapkan setidaknya terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan terliterasi digital sampai tahun 2024 mendatang dan diharapkan terus meningkat di periode pemerintah berikutnya, hingga menjangkau 100 juta masyarakat Indonesia," tutur Johnny.

Sebagai pendahuluan, pada 17 Mei 2021, Menkominfo Johnny Plate telah meluncurkan empat modul literasi digital, yaitu Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Cakap Bermedia Digital. Peluncuran ini juga menandai dimulainya program besar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Menurut, Johnny Plate, Kemenkominfo bersama dengan ekosistem terkait tengah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki akses internet memadai di seluruh penjuru Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun