Seiring waktu isu kudeta militer terhadap SBY perlahan menghilang tergantikan isu-isu lainnya, salah satunya isu korupsi.
Benarkah Militer Berencana Kudeta terhadap SBY?
Situasi dan kondisi tanah air kala itu sangat kondusif. Panggung politik nyaris tanpa kisruh. Keamanan nyaris tanpa guncangan. Roda-roda pun perekonomian berjalan nyaris tanpa gangguan. Bahkan, konflik Aceh pun sudah mereda pasca Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Maka nyaris tidak ada sedikit celah pun bagi militer untuk lencarkan kudeta terhadap pemerintah SBY.
Sementara, militer "membutuhkan" situasi tertentu untuk mendapatkan legitimasi atas kudeta yang dilancarkannya.
Ketika terjadi pergantian kekuasaan dari Soeharto ke Habibie pada Mei 1998 menyusul aksi unjuk rasa dan kerusuhan di sejumlah daerah, Panglima ABRI Jenderal Wiranto tidak berupaya mengambil alih kekuasaan. Padahal, bila saja berkehendak, saat itu militer bisa saja mengambil alih paksa tongkat pemerintahan dari tangan Presiden Habibie.
Kemudian, jika mengacu pada kudeta militer Myanmar sebagai reaksi atas kisruh pemilu, militer Indonesia pun bisa saja mengambil paksa pemerintahan pasca rusuh akibat aksi penolakan hasil Pilpres 2019 pada 21-23 Mei 2019. Faktanya, sekalipun ketika itu pintu terbuka lebar, namun tidak tercium adanya upaya kudeta militer di Indonesia.
Sebelum melancarkan aksi kudeta, militer pastinya sudah mengalkulasikan sejumlah faktor, khususnya soliditas di internal militer. Jika di dalam tubuh militer terdapat faksi-faksi, maka kudeta bakal menemui kesulitan, bahkan kegagalan.Â
Di Mesir, militer yang dipimpin Jenderal Abdul Fattah as-Sisi berhasil mengambil alih kekuasaan dari tangan Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013 karena militer Mesir relatif solid. Apakah militer Indonesia sesolid militer Mesir sehingga sanggup melancarkan kudeta? Jika berkaca pada perseteruan Jenderal Wiranto dengan Letnan Jenderal Prabowo pada Mei 1998, jawabannya tidak.
Karenanya, sangat kecil kemungkinan bila pada 2005 lalu militer Indonesia melancarkan kudeta terhadap pemerintah SBY, apalagi ketika itu aroma perseteruan Wiranto-Prabowo kembali menghangat pasca Konvensi Partai Golkar jelang Pilpres 2004.Â
Kenapa Isu Kudeta Militer sempat Berembus?