Sekalipun isu pelengseran Erick dan tagar #ErickOut bisa ditebar oleh siapapun, termasuk oleh Erick sendiri. Namun, cerita Adian Napitupulu saat tampil live di Satu Meja: The Forum menguatkan dugaan adanya kelompok yang mengincar  posisi Erick.
Menurut Adian (mulai 1.06.50, Jokowi sudah empat kali menjanjikan sejumlah posisi kepada Aktivis 98. Posisi yang dijanjikan Jokowi itu di antaranya, duta besar, menteri, dan komisaris, Malah menurut Adian, pada 30 Oktober 2020 dirinya sempat dimintai nama oleh mensesneg. Dan, tidak satupun dari nama-nama tersebut mendapat jabatan seperti yang dijanjikan Jokowi.Â
Adian tidak berbohong. Sebab, Jokowi memang pernah menjanjikan posisi menteri kepada Aktivis 98.Â
Sikap Adian Napitupulu terhadap Erick Thohir ini seperti deja vu pada peristiwa yang terjadi lima tahun yang lalu. Ketika itu, sejak Februari 2015, sejumlah kader PDIP gencar menyerang Menteri BUMN Rini Soemarno. Bahkan elit PDIP ketika itu menyebut Rini sebagai pengkhianat.
"Kalau Luhut itu kan bukan kader PDIP itu terserah Pak Jokowi. Kalau Andi sama Rini itu kan pengkhianat, ya itulah Ibu Mega terlalu percaya dulu," kata Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon pada 4 Februari 2015 sebagaimana yang dikutip Detik.com.
Sebelumnya santer diberitakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mendorong Jokowi mengevaluasi tiga menteri yang disebut dengan istilah 'Trio Macan'. Trio Macan yang dimaksud adalah adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.
Hampir sepanjang tahun 2015, elit-elit PDIP terus membombardir Rini dengan sejumlah isu. Masinton Pasaribu, misalnya, menembaki Rini dengan peluru kinerja.
 "Kalau aku sih Menteri BUMN. Ukurannya kinerja. Kinerja dari Kementerian BUMN dengan anggaran yang sangat besar, itu jauh dari nawacita," kata Masinton kepada Tempo di kompleks parlemen Senayan pada Jumat, 16 Oktober 2015 (Sumber: Tempo)
Pada awal 2016, serangan elit-elit PDIP tersebut seolah mendapat legitimasi setelah Megawati Soekarnoputri menyentil Rini. Ketua Umum PDIP itu menyentil Rini saat membacakan pidato dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan pada 10 Januari 2016.