Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Spekulasi: Kim Jong Un Tewas dalam Percobaan Kudeta September 2014

14 Mei 2020   13:37 Diperbarui: 14 Mei 2020   13:36 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesemayaman Kim Jong Il pada 2011 (Sumber AP)

 Dua hari kemudian Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantahnya dan informasi CNN itu didapat dari dokumen-dokumen lama.

"Saya pikir laporan itu tidak benar, biarkan saya mengatakannya seperti itu," kata Trump kepada wartawan, dikutip dari AFP. "Saya dengar mereka menggunakan dokumen-dokumen lama."kata Trump sebagaimana dikutip CNBCIndonesia.com.

Sejak dinobatkan sebagai pemimpin Korea Utara pada 2011, Kim Jong Un baru dua kali diberitakan sakit, yaitu pada September 2014 dan April 2020. Dengan demikian, jika Trump benar, maka dokumen-dokumen lama yang menjadi sumber berita CNN adalah laporan kondisi Kim Jong Un pada September 2014. 

Tetapi, separah-parahnya sakit yang dialami Kim Jong Un kecil kemungkinan bila penguasa Korea Utara sampai me-lockdown Pyongyang. Artinya, kudeta militer memang benar-benar terjadi pada September 2014.

Sebagai catatan Business Insider mengubah judulnya dari "Possible Coup in North Korea" menjadi  "Here Are All The Reasons People Think There's Something Big Happening In North Korea".

Menurut Business Insider, salah satu alasan yang membuat orang berpikir telah terjadi peristiwa besar di Korea Utara adalah diberlakukannya lockdown di Pyongyang sejak 27 September 2014. Saat lockdown, warga dilarang masuk dan meninggalkan Pyongyang.

"In a coup scenario, the lockdown could either be an attempt to prevent possible defectors or coup plotters from fleeing the city after an unsuccessful attempt, or it could be a move by the putschists to impose order after successfully seizing control," tulis Business Insider.

Dalam percobaan perebutan kekuasaan tersebut dikatakan juga bahwa salah satu dari Kim Jong Un tewas, sementara Kim Jong Un lainnya menderita lupa parah. Tidak diketahui pasti, apakah Kim Jong Un asli berhasil lolos dari serangan, terluka parah, atau bahkan tewas.  

Kim Jong Un masih Diincar

Jelang keberangkatannya ke Singapura untuk menemui Trump pada Juni 2018, Kim Jong Un curhat. Ia merasa was-was bila kepergiannya itu memberikan kesempatan bagi lawan-lawan politiknya untuk melancarkan kudeta. Bagaimanapun Singapura yang berjarak sekitar 5.000 kilometer dari Korut menjadi negara terjauh yang akan dikunjunginya. 

Lawan-lawan Kim Jong Un memang tidak pernah berhenti mengambil alih kekuasaan. Mereka berusaha menyingkirkan sosok Kim Jong Un sebagai Wahyu Cakraningrat dan menggantikannya dengan Kim Jong Nam. Namun rencana itu terendus. Sebelum berhasil, elit penguasa Korea Utara lebih dulu membunuh Kim Jong Nam pada Februari 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun