Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Karena Destinasi di Jogja Mengklaster, Lokasi Hotel Ini Bukan Sekadar Strategis

21 Maret 2020   14:03 Diperbarui: 21 Maret 2020   14:10 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus TransJogja (Sumber: kompasiana.com/talithaardelia)

Tujuan berlibur pada dasarnya untuk menyegarkan kembali (refreshing) pikiran dan suasana hati dengan cara melepaskan diri dari rutinitas keseharian. Jadi, salah besar kalau pada saat berlibur kita masih terikat oleh aturan ini-itu, termasuk oleh ketatnya jadwal. 

Ada banyak cara untuk melepaskan diri dari rutinitas keseharian. Kalau di rumah, kita bisa keluar dari rutinitas keseharian dengan cara mematikan alarm sehingga waktu tidur kita tidak terbatasi. Kita pun bisa nge-game sebosan-bosannya. Atau bisa juga dengan memasak apa saja yang kita mau. Kalau ke luar rumah, kita bisa keluyuran di seputaran kota atau melancong ke luar kota.  

Terpenting, ada pergantian aktivitas selama mengisi waktu libur. 

Untuk itu, sekali lagi, selama berlibur kita dilarang keras mengikatkan diri pada segala sesuatu yang berbau rutinitas keseharian, bahkan oleh rencana yang kita buat sendiri. Dan, kita hanya boleh tunduk oleh batasan-batasan yang berada di luar kemampuan kita untuk melonggarkannya, misalnya jam buka destinasi wisata, panjang-pendek waktu libur, dan tentu saja ketebalan isi dompet.

Dengan demikian, membebaskan diri dari kungkungan rutinitas keseharian bukan sekadar tips  dalam mengisi hari libur. tetapi juga prinsip. 

Alasan Jogja Ideal Ditarget Sebagai Destinasi Wisata

Seperti disebutkan di atas, salah satu aktivitas yang bisa kita lakoni untuk mengisi hari libur adalah berwisata ke luar kota. Dengan cara ini kita bukan cuma mengganti aktivitas, melainkan juga mengganti suasana.

Salah satu kota di tanah air yang paling ideal untuk berlibur adalah Yogyakarta atau yang sering disebut dengan Jogja. Dikatakan ideal, karena selain mudah dijangkau dengan moda transportasi darat dan laut, daerah seluas 3.186 kilometer persegi yang menghampar dari Gunung Merapi sampai Samudera Indonesia ini juga menawarkan 200-an menu destinasi wisata. 

Dengan memilih berlibur di provinsi bergelar "Daerah Istimewa" ini, kita memiliki keleluasaan lebih untuk memilih menikmati panorama indah pantai yang membentang dari pesisir Gunung Kidul sampai pesisir Kulon Progo atau kesejukan hawa di lereng pegunungan Merapi. Atau kita juga bisa memilih menelusuri kedalaman goa-goa alam di wilayah Gunung Kidul. 

Prambanan (Sumber: Kompasiana.com/elde)
Prambanan (Sumber: Kompasiana.com/elde)
Selain wisata alam dengan berragam keunikannya yang khas, di kota berjuluk "Kota Pelajar" ini kita pun bisa mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah, mulai dari kecantikan Candi Prambanan sampai keanggunan Keraton Yogyakarta. Sementara, meskipun berlokasi di Jawa Tengah atau tepatnya di Kabupaten Magelang, Candi Borobudur dengan kemegahannya pun masuk dalam "target" tujuan wisata Jogja.  

Dengan suguhan aneka jenis destinasi wisata yang berjumlah 200-an itu, tidak mengherankan bila setiap tahunnya Jogja dikunjungi jutaan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. 

Untuk memilih destinasi wisata yang ingin kita lancongi, kita tinggal mengakses sejumlah situs yang menyuguhkan informasi tiap-tiap obyek wisata di Jogja. Di situs-situs itu juga kita bisa mendapatkan sejumlah foto dan video yang mendokumentasikan spot-spot di setiap obyek wisata.

Jalan Malioboro (Sumber: Kompas.com)
Jalan Malioboro (Sumber: Kompas.com)
Menariknya, lokasi sejumlah destinasi wisata di Jogja berdekatan seolah membentuk klaster-klaster. Klater-klaster ini membuat pelancong dapat dengan mudah mengunjungi dari satu destinasi ke satu destinasi lainnya dengan waktu yang relatif singkat. 

Candi Prambanan, misalnya, berdekatan dengan Situs Ratu Boko atau Candi Boko. Kedua bangunan kuno berusia lebih dari seribu tahun ini dihubungkan dengan jalan sepanjang 4,7 km yang bisa ditempuh dalam waktu 17 menit dengan bermobil. Tidak jauh dari Candi Prambanan, pada jarak 3,4 km berdiri Candi Kalasan. 

Contoh lain adalah pantai-pantai di pesisir Gunung Kidul.Pantai-pantai di selatan Jogja ini berjajar memanjang dengan keunikan panoramanya masing-masing. Dari dari Pantai Ngobaran ke Pantai Baron, misalnya, dapat ditempuh dalam hitungan waktu 31 menit.  

Tangkapan layar Google Map pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta (Sumber: Dok. Pri)
Tangkapan layar Google Map pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta (Sumber: Dok. Pri)
Begitu juga dengan destinasi-destinasi wisata yang berada di sekitar Keraton Yogyakarta. Selain Keraton Yogyakarta, di klaster ini terdapat Taman Sari, Masjid Gede Kauman, Museum Nasional Jogja, Taman Pintar Yogyakarta, Jalan Malioboro, dan masih ada beberapa destinasi lagi. Menariknya, saking dekatnya, destinasi-destinasi yang berada di sekitar Keraton Yogyakarta dapat dikunjungi satu per satu dengan berjalan kaki dan hanya memakan waktu sekitar 15 menit.

Kita tinggal merencanakan cluster berikut destinasi-destinasi wisatanya yang akan dikunjungi. Tentu saja rencana ini harus disesuaikan dengan waktu ketibaan kita di Jogja dan juga waktu kepulangan ke kota asal. 

Berlibur di Jogja, Pilih Hotel di Lokasi Ini

Namun demikian, kembali pada prinsip berlibur, sebisa mungkin kita terlepas oleh ikatan-ikatan, bahkan oleh rencana yang kita buat sendiri.

Misalnya, kita merencanakan mendatangi lebih dulu Pantai Ngobaran, lantas ke Gua Tubing Kalisuci, selanjutnya ke Bukit Sarangan lantaran ingin memandangi sunset. Tetapi, kalau merasa betah berada di Pantai Ngobaran, kita bisa membatalkan atau menunda kunjungan ke dua tempat lainnya untuk berlama-lama di pantai tempat Prabu Brawijaya V moksa dengan cara membakar diri dalam kobaran itu. 

Dan, kembali kepada prinsip berlibur, kita tidak boleh memaksakan diri, apalagi sampai ngoyo, melancong ke sana-ke mari. Kembalikan stamina yang kita miliki. Karena percuma saja pergi berlibur kalau sepulangnya kita malah tepar.

Pantai Sadranan di Gunung Kidul, Yogyakarta (Sumber: Kompasiana.com/Elde)
Pantai Sadranan di Gunung Kidul, Yogyakarta (Sumber: Kompasiana.com/Elde)
Gegara itu, terjadilah benturan antara keinginan untuk melancongi sejumlah obyek wisata versus stamina yang kita miliki. Di sinilah keputusan kita dalam memilih hotel sangat menentukan kesuksesan liburan. Salah memilih hotel, tujuan berlibur untuk refreshing bisa berantakan. 

Ada beberapa tips dalam memilih hotel yang sudah dipublikasikan sejumlah media. Tetapi, tips-tips itu masih bersifat umum. Padahal untuk keperluan berlibur, jarak lokasi hotel dengan destinasi wisata juga perlu diperhitungkan.

Sebagaimana niat melancong yang mengembalikan kesegaran, suasana hotel tempat menginap pun harus mendukungnya. Karenanya, suasana hotel harus tenang dan nyaman. Untuk itu, pilih hotel yang jauh dari dari keramaian lalu lintas dan aktivitas-aktivitas lainnya yang menimbulkan kebisingan. Dan ini syarat utama yang tidak boleh disisihkan.

Bus TransJogja (Sumber: kompasiana.com/talithaardelia)
Bus TransJogja (Sumber: kompasiana.com/talithaardelia)
Syarat kedua adalah dekat dengan pusat kota. Kedekatan jarak dengan pusat kota, bilamana perlu berada di pusat kota, membuat kita lebih mudah mengakses sejumlah fasilitas, sebut saja ATM, jalur moda transportasi massal, dan pusat perbelanjaan. 

Selanjutnya, syarat ketiga, tentu saja dekat dengan destinasi wisata yang kita rencanakan. Kalau bisa, lokasi wisata tersebut bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki selama beberapa menit. Selain lebih menghemat ongkos, berjalan kaki di luar kota juga membuat kita dapat lebih menikmati suasana yang berbeda dari suasana keseharian. 

Kebetulan, berbeda dengan banyak kota lainnya, sejumlah destinasi wisata yang berada di dalam klaster keraton Yogyakarta berada di tengah kota. Dengan begitu, syarat kedua dan ketiga dapat dengan mudah terpenuhi. Sementara, untuk mendapatkan hotel yang jauh dari kebisingan, kita tinggal memilih hotel yang berlokasi di jalan-jalan sedang yang tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. 

Cordela Kartika Dewi Jogja Bukan Hanya Hotel yang Strategis 

Cordela Kartika Dewi Jogja yang berlokasi di Jalan Bhayangkara No. 35, Ngampilan, Yogyakarta, memenuhi ketiga persyaratan di atas. Dengan memiliki lebar 8 meter, jalan tempat hotel berada tidak dilewati banyak kendaraan yang menimbulkan kebisingan.

Hotel Cordela Kartika Dewi Jogja (Sumber: Pegipegi.com)
Hotel Cordela Kartika Dewi Jogja (Sumber: Pegipegi.com)
Karena kestrategisan posisinya, untuk sampai ke pantai-pantai yang berjajar di pesisir Gunung Kidul, dari Cordela Kartika Dewi Jogja hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 jam. Sementara untuk mencapai Candi Borobudur tidak lebih dari satu setengah jam.

Kalaupun, misalnya, setibanya di Jogja stamina kita kurang mendukung untuk melancong jauh, kita pun masih bisa mengunjungi destinasi-destinasi di sekitar Keraton Yogyakarta. 

Dari hotel yang baru dibangun pada 2016 ini, kita dapat berjalan kaki menuju Keraton Yogyakarta hanya dalam waktu 13 menit. Di sepanjang jalan ada sejumlah spot-spot menarik untuk berselfie, seperti Monumen Serangan Oemoem Satoe Maret, Kantor Pos Besar Yogyakarta yang dibangun pada tahun 1922, Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tangkapan layau Google Map ;okasi Hotel Cordela Kartika Dewi yang strategis di tengah Kota Jogja (Sumber: Dok. Pri)
Tangkapan layau Google Map ;okasi Hotel Cordela Kartika Dewi yang strategis di tengah Kota Jogja (Sumber: Dok. Pri)
Dengan menginap di hotel yang dikelola Omega Hotel Management, kita juga bisa menikmati suasana khas malam hari Jalan Malioboro yang bisa ditempuh hanya dalam 6 menit dengan berjalan kaki dari hotel. 

Dengan lokasinya yang tidak hanya strategis, tetapi juga jauh dari kebisingan, Hotel Cordela Kartika Dewi Jogja sangat menunjang tujuan dari berlibur di Jogja, yaitu menyegarkan kembali (refreshing) pikiran dan suasana hati dengan cara melepaskan diri dari rutinitas keseharian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun