Jadi jelas yang dimaksud Yudian Wahyudi sebagai musuh Pancasila adalah kelompok-kelompok Islam minoritas yang mengklaim dirinya sebagai mayoritas.
Yudian Wahyudi benar, sebab faktanya ada kelompok-kelompok kecil yang memanfaatkan simbol-simbol Islam sebagai agama mayoritas bangsa Indonesia demi kepentingan politik, ekonomi, dan juga kepentingan-kepentingan lainnya.
Saat Pilpres 2019, misalnya, kelompok minoritas ini mengklaim ijtima ulama yang menyodorkan nama Ustad Abdul Somad dan Ustad Salim Segaf Al Jufri sebagai keinginan Allah.
"Tapi kalau mereka mau istiqomah ya laksanakan. Keputusan ulama atas kesepakatan sosok yang sudah dipilih sama dengan keinginan Allah," klaim Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabar seperti dikutip CNNIndonesia.com Â
Penyataan Yudian Wahyudi memang telah menimbulkan kegaduhan. Dan, akibatnya, stigma Jokowi dan kabinetnya sebagai sumber kegaduhan semakin menguat. Tetapi, kegaduhan "musuh Pancasila adalah agama" lebih disebabkan karena kesalahan dalam memaknai kata "agama" dalam konteks pernyataan Yudian.
Karenanya Jokowi tidak perlu menuruti sejumlah pihak yang mendorong pemecatan Yudian dari jabatan Ketua BPIP. Dan, sebenarnya, Yudian Wahyudi pun tidak perlu meluruskan pernyataannya karena rekaman wawancaranya masih dapat diakses lewat Detik.com.
Artikel lain:
"Khilafah 2020", Fiksi NIC yang Diyakini HTI Cs
Lewat "Proposal 660 WNI-ISIS," Assad Coba Tekan Jokowi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H