Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor

Rahasia Ribuan Tahun Ini Akhirnya Diungkap

20 Agustus 2019   00:00 Diperbarui: 20 Agustus 2019   01:17 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Baratayudha hari ke-10.

Sore itu, sehari setelah Abimanyu gugur, Sri Kresna semakin gelisah. Pasalnya, matahari sudah hampir menyentuh ufuk barat, tetapi Jayadrata belum juga nampak batang hidungnya.

Sambil menghela kereta perangnya, Kresna memutar otaknya mencari cara agar Jayadrata muncul di Padang Kuru Setra.

Sumpah Arjuna sekali lagi mengiangi telinganya.

"Akan kubunuh kau, Jayadrata," sumpah Arjuna begitu mendengar kematian putra kesayangannya. "Kalau besok aku tidak bisa membunuhmu, aku yang akan mati."

Sumpah Arjuna itu membuat Kresna berpikir lebih keras. Otak jeniusnya berputar kencang berpacu dengan waktu yang hampir habis.

Jayadrata pasti baru berani muncul kalau hari sudah gelap.

"Hanya ini satu-satunya cara," gumam Kresna setelah lama menimbang.  

Lalu dikeluarkannya Cakra yang tersimpan di tangan kanannya.

Sambil memandangi matahari yang hampir tenggelam, Kresna membidikkan senjata sakti pemberian Dewa Wisnu itu tepat mengarah ke matahari

"Tak ada cara lainnya," pikirnya semakin mantap.

Tapi, sesaat sebelum melepaskannya, Kresna menyadari kelemahan Cakra.

"Ukuran Cakra hanya selebar kepalanku. Tidak mungkin senjata ini sanggup menutupi matahari sehingga membuat gelap jagad ini."

Di tengah kebingungannya yang semakin memuncak, Kresna memanjatkan doa.

"Duh, Dewa Yang Maha Agung, bagaimana caranya supaya bisa membuat dunia ini gelap sebelum datangnya senja."

Tak lama kemudian terdengar jawaban dari langit.

"Baiklah Anakku, Kresna. Aku hanya bisa membantumu. Pilih satu dari tiga pilihan ini: 50:50, phone a friend, atau ask the audience."

Mendengar jawaban yang diterimanya, Kresna hanya bisa melongo. "Seharusnya tadi tidak meminta bantuan dewa, tapi jin botol yang to the point," katanya dalam hati.

"Waktumu sudah hampir habis, Anakku." Terdengar lagi suara dari langit.

"Phone a friend," sahut Kresna tanpa berpikir panjang lagi.

"Ting!" Muncullah smartphone di hadapan Kresna.

"Kok ini?" protes Kresna.

"Sesuai himbauan Jokowi, pakai smartphone."

Tak mau membuang banyak waktu, Kresna langsung menekan-nekan layar smartphone kiriman dewa.

Meski benda yang digenggamnya  baru ada ribuan tahun yang akan datang, Kresna sudah tahu cara menggunakannya. Kresna mengetahuinya saat mengintip Kitab Jitabsara, kitab yang berisikan tentang masa depan dunia.

Pada bagian kontak, Kresna menemukan nama yang sudah lama dikenalnya, Ditekannya fitur call pada aplikasi WhatsApp.

"Bro, gawat nih. Bantuin dong, Bro," kata Kresna terbata-bata.

Kemudian Kresna menjelaskan persoalan pelik yang sedang dihadapinya.

"Nggak mungkin pakai Cakra, Bro. Kagak masuk akal," jelas Kresna dengan nada putus asa. "Loe ada ide kagak, Bro?"

"Kalau cuma mau membuat cahaya matahari meredup mah gampang, Dab,"

"Gimana, Bro. Cepetan atuh."

"Tinggal tunjukkan foto ini ke matahari," sahut suara dari seberang sambungan. "Pancaran pesona emak yang ada di foto ini sanggup meredupkan sinar matahari."

"Masuk akal juga, Bro."

Sedetik kemudian satu foto masuk ke WA Kresna.

"Bro, bukannya ini foto cewek yang ada di artikel "Nutrisi Anti "Bad Mood" Ini Dibandrol Nol Rupiah ini ?"

"Kok, tahu?"

"Artikel Sampeyan kan ada di Kitab Jitabsara. Jadi pernah kubaca."

"Dab, waktumu sudah hampir habis."

Kresna terkejut. Teringat waktunya yang semakin menipis. Tanpa mengucapkan salam perpisahan, ujung jempol tangan kanannya langsung menekan simbol telepon berwarna merah. Komunikasi jarak jauh itu pun diputusnya.

Tanpa membuang banyak waktu lagi, diangkatnya smartphone melewati kepalanya. Kemudian, layar ponsel itu diarahkannya ke matahari.

Benar saja, sedikit demi sedikit matahari meredupkan sinarnya.

Tak lama kemudian sorakan terdengar. "Jayadrata matiiiii!"

Mendengar sorakan itu, Kresna tersenyum lebar.  Ia tahu Arjuna telah membunuh Jayadrata.

Lalu ia membuka fitur chat WA dan mengetik: "Mission accomplished.  Tapi, tolong dirahasiakan sampai waktunya tiba."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun