Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Enzo Allie Bukan "Jack Barsky" HTI

10 Agustus 2019   11:46 Diperbarui: 13 Agustus 2019   13:32 4260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Undercover (Sumber: foto layar Shutterstock.com)

Karenanya jika TNI gagal mencerahkan Enzo, maka menggodok Enzo Allie dalam pendidikan kemiliteran sama artinya dengan memelihara sekaligus membesarkan anak macan.

Masalahnya lagi, Ryamizard mengungkapkan jika saat ini Pancasila sedang mengalami pergolakan yang serius. Menurut mantan KSAD ini, ada sejumlah pihak, termasuk anggota TNI yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi khilafah. Jumlah anggota TNI yang terpapar paham HTI ini tidak main-main, Ryamizard menyebut ada 3 persen.

"Dan kurang lebih tiga persen, kurang lebih tiga persen, ada TNI yang terpengaruh radikalisme," ungkap Ryamizard pada 19 Juni 2019 (Sumber: CNNIndomesia.com).

Pada 20 Juli 2014, HTI menyeru militer untuk mengambil alih kekuasaan demi menegakkan khilaffah. (Sayangnya situs HTI, hizbut-tahrir.or.id sudah tidak bisa diakses lagi. Selain situs resmi HTI, konten-konten yang memuat propaganda HTI juga sudah tidak ditemukan lagi).

Tetapi, apapun itu, seruan HTI kepada militer untuk mengambil alih kekuasaan tidak bisa dipandang sebelah mata. Sampai saat ini memang seruan tersebut belum dilaksanakan. Tetapi, dengan jumlah 3 persen personil TNI yang terpapar paham khilafah, upaya pengambilalihan kekuasaan bisa terjadi sewaktu-waktu.

Angka 3 persen ini sudah cukup untuk melancarkan gangguan. Belum lagi jika ditambah jumlah anggota HTI berikut kelompok-kelompok simpatisannya. Apalagi jika milisi teroris ikut bergabung. Seperti di Suriah, di mana ISIS bergabung dengan Free Syirian Army.

Blackout Jawa: Testing The Water?
Personel TNI yang sudah terpapar paham HTI ini sangat tidak mungkin melakukan aksinya tanpa didahului oleh sebuah momentum besar. Momentum ini akan menjadi pintu masuk bagi personel TNI yang terpapar paham anti-Pancasila dan anti-nasionalisme. Dan, pintu masuk itu adalah chaos.

Untuk menciptakan chaos bisa dilakukan banyak cara. Salah satunya menyabotase stabilitas sistem keuangan. Lewat seruan #RushMoney, setidaknya upaya ini sudah dua kali dilancarkan.

Belakangan, pada 4 Agustus 2019, sebagian Jawa mengalami mati listrik total alias blackout. Sampai sekarang penjelasan dari pihak PT PLN selalu berubah-ubah. Parahnya lagi penjelasan-penjelasan tersebut sulit diterima nalar. Misalnya, penyebab blackout adalah pohon sengong yang jatuh menimpa jaringan SUTET.

Pemberitaan yang membuktikan adanya keterkaitan antara SP PLN dengan HTI (Sumber: Foto layar)
Pemberitaan yang membuktikan adanya keterkaitan antara SP PLN dengan HTI (Sumber: Foto layar)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun