Dua minggu Kemudian, atau tepatnya pada 20 April 2018, Luhut yang kala itu tengah mengikuti pertemuan musim semi (Spring Meeting) Internasional Monetary Fund-World Bank di Washington DC, Amerika Serikat mengabari wartawan kalau Prabowo baru saja meneleponnya.
Luhut pastinya senang dengan telepon yang baru diterimanya itu. Sekalipun demikian, sebenarnya ia tidak perlu mengabarkannya kepada para pewarta. Cukup untuk dirinya dan orang-orang tertentu. Tetapi, dengan menginformasikannya, Luhut ingin publik mengetahuinya dan "membacanya".
Lewat pengabarannya itu, Luhut seolah menunjukkan superioritasnya atas Prabowo yang pernah menjadi anak buahnya saat keduanya masih berdinas di kesatuan elit baret merah Kopassus.
Luhut yang memiliki pengalaman panjang di dunia intelijen ini seolah mengirimkan kode "Prabowo is under control".
Dan, sama seperti pertemuan "Sumire", Prabowo sama sekali tidak mengomentari percakapan jarak jauhnya dengan manta komandannya saat ia masih berdinas di kesatuan elit baret merah Kopassus.
Kehadiran Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Budi Gunawan saat pertemuan Jokowi-Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta pada 13 Juli 2019 juga mengirimkan "bahasa" yang sama: "Prabowo is under control".
Sebagai KaBIN, Budi yang namanya kerap ditulis BG ini sebenarnya tidak perlu menampakkan dirinya dalam pertemuan kedua mantan capres itu. Bahkan sekalipun ajudan Presiden Ke-5 Megawati ini memiliki andil besar atas terselenggaranya hajat tersebut.
Tetapi, faktanya BG muncul. Bukan hanya itu saja. Sekitar alkhir Juni 2019, beredar gosip jika mantan calon Kapolri itu menemui Prabowo di Bali. Prabowo berkunjung ke Bali pada 7 Juni 2019 untuk merayakan hari ulang tahun adik kandungnya Hasyim Djojohadikusumo yang jatuh pada 5 Juni. Jika gosip ini benar, BG menemui Prabowo sekitar 7 Jun 2019. Dan, koreksi kalau salah, baru kali ini kunjungan Budi Gunawan sebagai KaBIN digosipkan.
Spekulasi Anyar: Budi Gunawan Bukan Mak Comblang dalam Pertemuan Jokowi-Prabowo
Sama seperti kehadirannya dalam pertemuan Jokowi-Prabowo, gosip pertemuan BG-Prabowo di Bali pun tidak perlu menyebar. Tetapi, lewat kedua serial itu, BG mengirimkan pesan Prabowo sudah dalam penguasaannya: Prabowo is under control.
Berbeda dengan cara Luhut dan BG, Marsekal Muda TNI (Pur) Prayitno Ramelan mengirimkan kodenya lewat tulisan yang diunggah di blog pribadinya dan blog-blog keroyokan tempatnya mem-posting artikelnya.