Entah bagaimana cara tim investigasi pasangan nomor urut 02 dapat menemukan jejak Indonesiabarokah.com pada tabloid Indonesia Barokah?
Tidak mungkin ditemukan adanya rekam jejak digital Kompas.com pada koran cetak Kompas. Tidak mungkin juga ada rekam jejak digital Tempo.co pada koran cetak Koran Tempo. Sama saja dengan tidak adanya rekam jejak digital Gerinda.or.id pada baliho, spanduk, poster Gerindra yang dipajang di pinggir jalan.
Jadi, sangat jelas tidak ada kaitan antara tabloid Indonesia Barokah dengan Gerakan Indonesia Barokah dan situs Indonesiabarokah.com. Dengan demikian, tudingan kepada Ipang dan kubu Jokowi sebagai pihak di balik IB sangat dangkal karena sangat tidak masuk akal.
Tabloid Indonesia Barokah sebagai Operasi False Flag
Pada Wikipedia tertulis, "false flag is a covert operation designed to deceive; the deception creates the appearance of a particular party, group, or nation being responsible for some activity, disguising the actual source of responsibility.
Dalam isu tabloid Indonesia Barokah, bedakan dulu antara konten negatif Prabowo-Sandi yang dimuat tabloid IB dengan pemberitaan tentang peredaran tabloid IB yang menimbulkan kecurigaan terhadap kubu Jokowi Ma'ruf sebagai dalangnya.
Seharusnya, tujuan dari diedarkannya tabloid IB adalah tingkat keterbacaannya. Namun demikian, dari sasaran kirimnya yang hanya ditujukan ke masjid-masjid, tabloid IB jelas-jelas tidak maksudkan untuk dibaca oleh masyarakat luas. Dengan begitu, publik tidak mengetahui konten dari tabloid IB. Karenanya, peredaran tabloid IB sama sekali tidak berpengaruh bagi Prabowo-Sandi.
Sebaliknya, akibat dari pemberitaan tentang peredaran tabloid IB yang memosisikan kubu Jokowi sebagai tertuduh, sentimen negatif bagi Jokowi-Ma'ruf pun meningkat. Sentimen negatif inilah yang ujung-ujungnya dapat menggerus elektabilitas pasangan nomor urut 01. Karena dampaknya, logikanya sangat tidak mungkin jika tabloid IB didalangi oleh kubu 01.
Dari modus peredaran dan dampak yang ditimbulkan, bisa dibilang penerbitan dan peredaran tabloid IB ini sebagai operasi false flag atau mungkin juga bisa disebut sebagai operasi lempar batu sembunyi tangan.
Dengan menggunakan identitas dan alamat redaksi palsu, pelaku menerbitkan sekaligus mengedarkan tabloid IB yang bermuatan serangan terhadap Prabowo-Sandi, namun sejatinya tabloid tersebut ditujukan untuk menyerang Jokowi-Ma'ruf.
Artikel lain: